Liputan6.com, Padang Pariaman - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan kemiskinan bisa dientaskan menjadi nol persen pada 2021.
Ia menyebut, kunci pemulihan ekonomi nasional level desa harus digerakkan dari desa, tidak boleh oleh supra desa.
"Saya ditugaskan presiden untuk pemulihan ekonomi nasional level desa, fokus pada desa wisata, BUMdes," katanya ketika mengunjungi Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (27/8/2021).
Advertisement
Pihaknya juga memulai project penurunan kemiskinan di sejumlah provinsi, dari masing-masing provinsi kemudian diambil lima kabupaten dan kemudian lima kecamatan.
Baca Juga
Misalnya dalam satu kecamatan ada 20 nagari atau desa, kemudian disisir dari bawah, dan datanya disesuaikan.
"Di sana dilakukan pemulihan ekonomi sehingga tak ada lagi warga miskin ekstrem di situ," jelasnya.
Hal tersebut, menjadi pilot project yang ditargetkan oleh presiden yang dapat dilihat hasilnya di 2024. Ia berharap ketika itu kemiskinan ekstrem di Indonesia sampai pada titik nol persen.
"Mudah-mudah bisa terwujud, dan nanti pada saatnya akan sampai ke Sumbar," kata menteri.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Langkah Pemulihan Ekonomi
Abdul Halim menjelaskan, terdapat dua langkah dalam konsep peningkatan atau pemulihan ekonomi nasional level desa, yang pertama pengurarangan pengeluaran.
Melalui BPJS kesehatan yang dijamin pemerintah, sehingga tidak butuh pengeluaran untuk urusan kesehatan. Kemudian pendidikan dijamin dengan KIP, maka diharapkan warga desa utamanya warga miskin, tidak mengeluarkan dana untuk kebutuhan pendidikan.
Langkah kedua adalah peningkatan pendapatan. Dengan sedikit pengeluaran dan meningkatkan pendapatan akan mengentaskan kemiskinan pada satu termin.
Peningkatan pendapatan itu dilakukan dengan mendorong perekonomian di desa melalui berbagai program seperti desa wisata maupun BUMDes.
Sementara Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, program yang dilaksanakan Kementerian Desa PDTT untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tingkat nagari atau desa itu sangat sejalan dengan struktur kemasyarakatan dan pemerintahan di Sumbar.
Ia menyebut di Sumbar potensi terbesar itu memang berada di nagari. Kekuatan ikatan antar masyarakat di ranah dan di rantau paling kuat di nagari.
"Karena itu selalu kita sampaikan jika ingin membangun Sumbar, harus dimulai dari nagari," ujarnya.
Â
Advertisement