Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah setahun lebih mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) tak belajar tatap muka. Sejak pandemi Covid-19 menerpa Riau pada Maret tahun lalu kampus langsung tutup sehingga belajar dilakukan secara online.
Kerinduan pembelajaran tatap muka menjadi hal dirindukan mahasiswa kampus di Jalan Tuanku Tambusai itu. Tahun depan, pihak kampus menargetkan belajar luring dilakukan bagi mahasiswa.
Advertisement
Baca Juga
Agar harapan itu tercapai, pihak rektorat tengah berusaha menciptakan herd immunity, yaitu dengan memberikan vaksin kepada mahasiswa dengan target 70 persen hingga tahun berganti nanti.
Untuk mencapainya, Umri menjalin kerja sama dengan Vaksin Center Polda Riau. Untuk tahap pertama, petugas medis datang ke kampus melakukan vaksinasi massal.
Vaksinasi massal ini ditinjau langsung Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi. Dia melihat bagaimana prosedur pemeriksaan kesehatan awal hingga penyuntikan di ruang serbaguna Umri.
Agung menyatakan semuanya berjalan dengan baik. Mahasiswa calon penerima vaksin diatur jaraknya sedemikian rupa sehingga tidak menjadi celah bagi virus corona masuk.
"Ada juga Satgas Covid-19 kampus yang memantau, harapannya kegiatan ini mempercepat mahasiswa mendapatkan vaksin," kata Agung, Rabu pagi, 1 September 2021.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Ikhtiar Hulu
Menurut Agung, vaksinasi merupakan ikhtiar dari hulu agar mahasiswa terhindar dari Covid-19 jika pembelajaran tatap muka dilangsungkan nanti.
Pada vaksinasi pertama ini ada 640 mahasiswa. Selanjutnya, 28 hari ke depan akan dilakukan vaksin dosis kedua dengan jumlah yang sama.
Selain vaksin, Agung juga berharap masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Diapun berterimakasih kepada warga yang telah memakai masker, mengurangi aktivitas di luar dan menjaga kesehatan.
"Harapannya PPKM akan turun level sehingga bisa belajar tatap muka lagi," kata Agung didampingi Kabid Humas Komisaris Besar Sunarto.
Sementara itu, Rektor Umri Dr Mubarak menyebut kampus sudah melakukan ragam hal untuk menekan penyebaran Covid-19 di kampus. Salah satunya dengan menutup kampus begitu virus ini mulai menjangkiti warga Pekanbaru.
Pengakuan Mubarak, Umri merupakan kampus pertama di Riau yang melakukan lock down. Pihaknya juga langsung membentuk Satgas mengawasi penerapan protokol kesehatan.
"Dosen tidak boleh menerima mahasiswa, hanya daring," kata Mubarak.
Advertisement
Jadi Relawan
Saat ini, dosen dan karyawan kampus Umri lainnya hampir 100 persen mendapatkan vaksin Covid-19. Hanya sedikit yang belum karena tidak lolos screening atau kesehatannya tak memungkinkan.
"Kampus juga memperbantukan ambulan dan membuat tempat karantina bagi civitas akademika yang terpapar Covid-19," sebut Mubarak.
Sementara itu, mahasiswa Ilmu Komunikasi Umri Riau, Yusi Anggraini mengaku sudah rindu belajar secara tatap muka. Dia juga berterimakasih kepada Polda Riau yang bekerjasama menyelenggarakan vaksinasi.
"Mahasiswa jadi mudah mendapatkan vaksin, kami juga bisa datang ke Vaksin Center Polda Riau," kata Yusi.
Selama tidak kuliah offline, Yusi mengaku ikut membantu menekan penyebaran Covid-19 di Pekanbaru. Dia menjadi relawan Covid-19 dan selalu mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan.