Rapat Mewah Wali Kota Bontang di Bali

Wali Kota Bontang beserta pejabat, legislatif, dan yudikatif menggelar rapat Forum CSR di sebuah hotel bintang 4 di Bali selama empat hari.

oleh Abdul Jalil diperbarui 10 Sep 2021, 10:11 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 10:11 WIB
Kota Bontang
Kota Bontang

Liputan6.com, Bontang - Wali Kota Bontang Basri Rase tak mengelak soal keberadaanya di Bali untuk beberapa hari ke depan. Sementara rombongan yang dibawanya juga mengindikasikan perjalanan itu.

Saat dikonfirmasi oleh media lokal Kota Bontang, Basri Rase menyebut Bali akan menjadi tempat rapat koordinasi Forum Corporate Social Responsibility (CSR). Selain pejabat di lingkungan Pemkot Bontang, juga hadir legislatif, dan Yudikatif.

Saat dihubungi, Basri mengatakan kepada wartawan yang mengkonfirmasi soal rapat tersebut, Pemkot Bontang akan menyampaikan visi dan misi pemerintahannya kepada seluruh perusahaan.

Agenda pertemuan ini merupakan aktivitas rutin yang selalu digelar setiap tahun. Namun sejak tahun 2019 lalu, agenda ditiadakan karena pandemi.

“Ini sudah 2 tahun tidak dilaksanakan,” kata Basri melalui sambungan telepon, Kamis (9/9/2021).

Berdasarkan Salinan dokumen yang diterima wartawan, rombongan besar ini akan menginap selama 4 hari, terhitung sejak tanggal 9 hingga 12 September 2021. Mereka akan menginap di sebuah hotel bintang 4 di kawasan Kuta, Kabupaten Badung.

Saat media lokal Bontang menelusuri harga kamar tersebut di aplikasi pemesanan hotel, harganya fantastis. Termurah Rp1 juta per malam, dan termahal hampir Rp10 juta per malam.

Di dalam daftar rombongan disebutkan sejumlah pejabat Pemkot Bontang turut ikut ke Bali. Adapula Dandim Bontang, Kapolres Bontang, Kepala Pengadilan Negeri Bontang, dan Kepala Pengadilan Agama Bontang.

Sementara dari unsur legislatif, tercatat Ketua DPRD Bontang beserta wakil ketua, dan ketua komisi juga terdaftar sebagai rombongan.

Uniknya, rombongan ini juga menyertakan istri atau suami. Basri berdalih, rapat mewah di Bali bersama keluarga ini sebagai ajang silaturahmi.

“Istri gak wajib, tapi kalau mau ikut enggak apa-apa juga karena agenda silaturahmi,” kata Basri.

Simak juga video pilihan berikut

Biaya APBD

(Foto: Liputan6.com/Abelda Gunawan)
Kilang LNG Badak di Bontang, Kalimantan Timur

Soal pembiayaan perjalan ke Bali ini, selain dari APBD Bontang, juga berasal dari Forum CSR yang beranggotakan perusahaan-perusahaan di kota itu. Sementara untuk istri atau suami, diambil dari anggaran Sekretariat Daerah.

Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menyebut, perjalanannya ke Bali kali ini berasal dari anggaran rutin perjalanan dinas. Andi Faizal juga termasuk rombongan yang membawa serta istrinya.

Untuk biaya akomodasi istri ditanggung Sekretariat Daerah, sebagai peserta undangan.

“Kalau dewan, tiket pesawat dan hotel berasal dari anggaran rutin uang dinas DPRD,” kata Faizal.

Namun tidak semua unsur legislatif berangkat ke Bali. Ketua Komisi I Muslimin menugaskan anggotanya, Raking ke sana. Ketua Komisi II Rustam dan Ketua Komisi III Amir Tosina mengaku tak ikut. Wakil Ketua II DPRD, Agus Haris juga memilih tak berangkat.

Uniknya, Andi Faizal tak mengetahui jika Kabupaten Badung masih menerapkan PPKM level 4. Padahal sebelumnya, pemilihan Badung sebagai lokasi rapat karena dianggap berstatus hijau atau bebas Covid-19.

“Saya kira Bali sudah Level 3, ternyata di sini masih PPKM Level 4,” katanya.

Rapat CSR

Lewat kerjasamanya dengan Pemkot Bontang, Pupuk Kaltim menginisiasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bessai Berinta
Lewat kerjasamanya dengan Pemkot Bontang, Pupuk Kaltim menginisiasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bessai Berinta (dok: PKT)

Sementara itu, Vice President Humas Pupuk Kaltim, Tommy Johan Agusta membenarkan, agenda rapat ke Bali mendapat dukungan dari perusahaan untuk sarana dan prasarana. Hal ini sesuai pengajuan dari Pemkot Bontang.

Untuk tahun ini, Pupuk Kaltim sudah sudah menyalurkan anggaran CSR sebanyak Rp 35 miliar.

“Untuk agenda lainnya bisa konfirmasi ke Pemkot yah,” ungkap Tommy.

Kepala Bapelitbang Kota Bontang, Amirudin mengatakan, agenda ini merupakan kegiatan rutin pemerintah setiap tahunnya. Untuk tahun ini, program CSR diarahkan untuk penanganan pandemi.

“Untuk rinciannya selalu dilaporkan di LKPJ Wali Kota tiap tahun,” katanya.

 

*Tulisan ini dikutip dari hasil peliputan kolaboratif oleh media lokal di Kota Bontang: Bekesah.co, Kitamudamedia.com, korankaltim.com, newsbontang.com, klikbontang.com, bontangpost.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya