Serunya Vaksinasi Covid-19 Massal di Sulbar, Warga Datang Berdandan bak Pergi ke Pesta

Dinas Kesehatan Sulawesi Barat yakin dapat mencapai herd immunity jika minat masyarakat ikut vaksin terus meningkat.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 11 Okt 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 18:00 WIB
Vaksinasi Massal
Vaksinasi massal yang dilaksanaka Kodim 1402 Polman (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Mamuju - Dinas Kesehatan Sulawesi Barat terus mendukung pelaksanaan vaksin Covid-19 secara massal untuk mempercepat capaian vaksinasi. Cara itu terbukti ampuh meningkatkan minat target vaksin untuk mendatangi pusat atau gerai-gerai vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, drg Asran Masdy mengatakan, pada beberapa kesempatan vaksinasi massal yang dilaksanakan pemerintah selalu dipadati olah masyarakat. Bahkan, tidak jarang waktu vaksinasi harus diperpanjang untuk mengakomodasi seluruh masyarakat.

"Seperti di Kecamatan Binuang kemarin, kita hampir tidak bisa lewati jalan karena ribuan warga hadir untuk divaksin," kata Asran kepada Liputan6.com, Minggu (10/10/2021).

Asran menambahkan, bahkan ada beberapa masyarakat berdandan layaknya ingin ke pesta saat datang ke lokasi vaksinasi massal. Antusiasme masyarakat itu berbanding terbalik jika vaksinasi dilakukan di puskesmas, banyak dari mereka yang ogah-ogahan.

"Antusiasme masyarakat ini lebih kepada, jika banyak yang ikut mereka semakin percaya dan juga mau ketemu gubernur, bupati, atau perangkat pemerintahan lainnya. Jadi ada baiknya pejabat ini sering hadir di vaksinasi massal," ujar Asran.

Asran mengungkapkan dengan masifnya vaksinasi massal, berimbas pada meningkatnya capaian vaksinasi di Sulawesi Barat. Saat ini, capaian vaksinasi sudah menyentuh angka 30 persen dari total target vaksin sebanyak 1.089.240 orang.

"Jika minat masyarakat untuk vaksin terus meningkat, kita pasti akan mampu mencapai target herd immunity dengan cepat," ungkap Asran.

Masifnya vaksinasi massal tentu harus didukung oleh ketersedian vaksin. Saat ini, menurut Asran, Sulawesi Barat masih masih memiliki 25.000 vaksin yang akan dialokasikan ke kabupaten. Untuk sementara, pelaksanaan vaksinasi massal masih bisa terus dilakukan.

"Agar tak terjadi kelangkaan vaksin, saya meyarankan pelaksana di kabupaten setelah vaksin segera input ke aplikasi SMILE, karena di aplikasi itulah akan dilihat pusat," tutup Asran.

Simak juga video pilihan berikut:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya