Setahun Terluntang-lantung, Warga Korban Longsor Ancam Portal Jalan ke Kebun Raya Balikpapan

Para korban tanah longsor di Jalan Sungai Wain Km 15 RT 33 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, semakin geram. Lantaran sudah satu tahun tak mendapat kepastian untuk perbaikan rumah mereka yang rusak akibat longsor.

oleh Abelda RN diperbarui 29 Okt 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2021, 16:00 WIB
Tanah longsor
Korban tanah longsor di Kelurahan Karang Joang Balikpapan Kaltim.

Liputan6.com, Balikpapan - Korban tanah longsor di Jalan Sungai Wain Km 15 RT 33 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, semakin geram. Lantaran, sudah satu tahun tak mendapat kepastian untuk perbaikan rumah mereka yang rusak akibat longsor.

Diketahui, ada 12 bangunan rumah yang dihuni 12 Kepala Keluarga (KK) yang mengalami rusak berat akibat longsor tersebut. Jika tak kunjung ada kepastian hingga akhir bulan Oktober 2021 ini, para korban pun akan menutup akses jalan menuju Kebun Raya Balikpapan tersebut.

"Ya memang akan segera diportal, sesuai dengan kesepakatan RT dengan tokoh masyarakat, kita tinggal menunggu akhir bulan, kalau tidak ada kejelasan dari pemerintah kota (pemkot) itu akan segera diportal," tegas salah satu tokoh masyarakat, H Makkulawu, pada Rabu (27/10/2021).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kondisi Korban Tanah Longsor di Balikpapan

Tanah longsor
Tanah longsor di Balikpapan Kaltim.

Makkulawu merupakan salah satu dari 12 korban tanah longsor di jalan masuk Sungai Wain tersebut. Dia mengatakan, selama setahun longsor ini terjadi, para korban hanya mendapatkan bantuan sewa rumah dan tenda darurat.

"Untuk sewa rumah Rp4,5 juta satu KK kali 12 rumah, sekali saja itu selama enam bulan kan, nah ini sudah hampir satu tahun belum ada bantuan lagi sampai saat ini. Tendanya pun sudah dibongkar," geramnya.

Sejauh ini, sebagian warga yang terdampak longsor harus mengungsi ke rumah kerabat terdekatnya. Ada juga yang masih tetap bertahan karena tidak mempunyai tempat tinggal lagi.

"Termasuk Mas Imam itu tidak bergeser dari situ, rumahnya bergeser tapi orangnya tetap ada di situ. Ya, harapan kita segera dikerjakan gitu jangan lagi menunggu bahwa nanti awal tahun depan, nah kami mau saat ini dikerjakan," harapnya.

Di tempat yang sama, Sodiq, Ketua RT 35 mengatakan, juga mengaku bahwa sudah ada kesepakatan dari tujuh RT yang terdampak di sekitar tanah longsor, untuk memblokade jalan yang merupakan akses ke Kebun Raya, gudang amunisi, Pertamina, dan TPU Terpadu itu.

"Intinya sekarang minta dipercepat dikerjakan, ada tujuh RT sudah sepakat kalau seandainya akhir bulan ini belum ada realisasi untuk pengerjaan itu atau reaksi pemerintah untuk ada pengerjaan mau diportal," tegasnya.

Harapan Korban

Tanah longsor
Bencana tanah longsor di Balikpapan Kaltim.

Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah agar segera ditindaklanjuti, melihat kondisi warga yang harus mengungsi akibat rumah sudah tidak bisa dihuni lagi.

"Sejauh ini hanya melihat foto setelah itu tidak ada kunjung datang lagi, nah ada apa kok sampai seperti itu kok gak ada realisasi dari dulu. Kasian juga ini sekarang warga semakin lama, semakin hilang rumahnya," bebernya.

Sementara itu, Ketua Forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Balikpapan Utara, Budi Irawan mengaku bahwa anggaran Dana Tak Terduga (DTT) sudah ada dari periode Wali Kota Rizal Effendi, akan tetapi hingga sekarang belum ada realisasinya.

"Apakah anggaran itu dilempar ke lain, sebenarnya program bencana itu kan ada DTT itu di kemanakan, jangan sampai masyarakat jadi resah, masyarakat disini dirugikan dengan adanya dana yang terbengkalai, dana yang tak keruan ke mana arahnya," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya