Lawan COVID-19 dengan Tanaman Obat Keluarga

Bunga rosella, salah satu tanaman toga yang ditanam warga Palembang Sumsel, untuk membuat teh herbal penangkal COVID-19.

oleh Nefri Inge diperbarui 08 Des 2021, 21:45 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 21:45 WIB
Lawan COVID-19 dengan Tanaman Obat Keluarga
Bunga rosella, salah satu tanaman toga yang ditanam warga Palembang Sumsel, untuk membuat teh herbal penangkal COVID-19 (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Lahan yang tak cukup luas di halaman rumah Jami’ah (54), warga Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), mampu dimanfaatkannya dengan baik.

Berawal dari hobinya bercocok tanam, dia pun rajin menanam berbagai sayuran dan tanaman obat keluarga (toga) di depan rumahnya, sebagai salah satu Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat 2021.

Hunian warga Lorong Selamat Kelurahan Plaju Palembang Sumsel tersebut, kini dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman toga, yang berkhasiat untuk menjaga kebugaran tubuh. Mulai dari daun sambiloto, bidara, bunga rosella, bunga telang, daun tungkai dan lainnya.

Jami’ah yang juga ketua RT 05 RW 02 di Lorong Selamat itu juga, memanfaatkan berbagai toga, menjadi penangkal COVID-19. Dari tangannya, dia membuat minuman sehat dan teh herbal yang juga dibagikan ke para warganya.

“Di rumah saya ini, juga menjadi posyandu untuk anak-anak di sekitar rumah. Jadi, minuman ini juga saya siapkan untuk para warga. Agar bisa meningkatkan imun tubuh dan melawan COVID-19,” katanya, Selasa (7/12/2021).

Untuk memudahkan warganya menyeduh berbagai teh herbal dari toga yang ditanamnya, Jami’ah mengeringkan rempah-rempah ini menggunakan alat Solar Food Dehydrant, alat yang memanfaatkan pantulan sinar matahari dalam pengeringan.

Dari toga itu juga, dia memproduksi cemilan untuk bayi yang berfungsi menjadi Mpasi yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

Untuk membuat teh herbal penangkal COVID-19 dan kue MPASI, warga Palembang ini menggunakan mesin pencacah dan oven khusus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Cegah COVID-19

Suburkan Tanaman Toga, Lawan COVID-19
Rahmat, warga Palembang Sumsel sedang menjemur tanaman toga untuk dijadikan teh herbal, peningkat imun agar melawan wabah COVID-19 (Liputan6.com)

“Kue cemilan penambah MPASI ini juga, bermanfaat untuk mencegah stunting. Ini saya bagikan setiap posyandu per bulannya,” ucapnya.

Menurutnya, menjaga imun tubuh sangat penting di tengah wabah COVID-19 yang melanda Indonesia, terutama di Palembang.

Terlebih beberapa bulan lalu, Kota Palembang Sumsel sempat masuk zona merah COVID-19. Sehingga, berbagai cara dilakukan agar dia dan warga di sekitarnya bisa terhindar dari penularan COVID-19.

“Sebagai ketua RT di sini, saya juga berpartisipasi untuk menjaga bagaimana para warga bisa terus hidup sehat,” ungkapnya.

Dia bersama suaminya, Rahmat, terus mengedukasikan ke warga, untuk turut menanam tanaman toga di rumah masing-masing, agar bisa menjadi pengobatan alternatif yang tersedia di rumah.


Tanam Kunyit Putih

Suburkan Tanaman Toga, Lawan COVID-19
Berbagai tanaman toga dirawat di rumah warga Palembang Sumsel, untuk dijadikan teh herbal penangkal COVID-19 (Liputan6.com / Nefri Inge)

Hal yang sama dilakukan warga Jalan AMD Sugiwaras Lorong Nangka 1, Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarame Palembang Sumsel.

Mereka berbondong-bondong menanam toga, salah satunya adalah kunyit putih. Tanaman tersebut dipercaya bisa menjaga daya tahan tubuh, serta menangkal penularan COVID-19 ke tubuh.

Diungkapkan Munir, Ketua RT 06 RW 06 Kelurahan Talang Jambe Palembang, sudah satu tahun terakhir dia bersama para warganya bergerak menanam berbagai jenis tanaman toga.

“Kami menanam berbagai jenis tanaman toga, salah satunya kunyit putih. Karena halaman rumah warga sempit, jadi kami menanam di polybag dan diletakkan di tepi-tepi jalan di lorong ini,” katanya.

Deretan polybag tanaman kunyit putih yang menghiasi kawasannya, selalu diserbu warganya ketika sedang panen. Para warga langsung mengolah kunyit putih tersebut, menjadi minuman herbal untuk menjaga daya tahan tubuh.


Manfaatkan Barang Bekas

Kunyit Putih Dilirik Jadi Pengobatan Tradisional Tangkal COVID-19
Tanaman kunyit putih dan tanaman toga lainnya yang menjadi hiasan di tepi jalan di Lorong Nangka 1 Kelurahan Talang Jambe Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

“Kunyit putih ini setiap tumbuh, pasti langsung diambil warga. Memang kami sengaja juga meletakkan di tepi jalan, agar memudahkan para warga untuk mengambilnya,” ujarnya.

Selain menggalakkan penanaman tanaman toga, Munir dan perangkat desanya juga terus mengedukasi warga agar mengikuti vaksinasi COVID-19.

Asrahuddin, Pelaksana tugas (Plt) Lurah Talang Jambe Kecamatan Sukarame Palembang menuturkan, mereka menyiapkan polybag agar lebih menggerakkan warganya, untuk giat menanam tanaman toga.

“Kami menyiapkan polybag, sehingga di sepanjang jalan di lorong ini ditanami tanaman toga. Kami juga memanfaatkan barang bekas, untuk penanaman tanaman lainnya, jadi daerah ini juga semakin asri,” katanya.


Kebiasaan Nenek Moyang

Kunyit Putih Dilirik Jadi Pengobatan Tradisional Tangkal COVID-19
Lahan warga yang dimanfaatkan para mahasiswa di Palembang, untuk menanam berbagai jenis tanaman toga sebagai pengobatan alternatif penangkal COVID-19 (Liputan6.com / Nefri Inge)

Menurut Yudhi Setiawan, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, toga merupakan kearifan lokal yg berasal dari kebiasaan nenek moyang terdahulu.

“Hal ini sangat baik sekali, jika setiap keluarga mempunyai toga, seperti lengkuas, temu lawak, kencur dan lainnya. Biaya yang dikeluarkan juga akan lebih murah (untuk pengobatan) dan aman dari efek samping obat,” ucapnya.

Manfaat lain dari toga juga, lanjut Yudi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta memperlancar saluran pencernaan. Diakuinya, toga juga berfungsi untuk pencegah COVID-19, dengan meningkatkan imun tubuh ketika toga dikonsumsi.

“Secara tidak langsung, karena bisa meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi protokol kesehatan tetap yang paling utama,” ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya