Gunung Semeru Menampakkan Diri dengan Jelas, Status Masih Waspada

Status Gunung Semeru masih pada level II atau waspada.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2021, 11:38 WIB
Diterbitkan 12 Des 2021, 11:27 WIB
FOTO: Operasi Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Terus Berlanjut
Petugas penyelamat melakukan operasi pencarian pascaerupsi Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Lumajang, Jawa Timur, 10 Desember 2021. Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan 45 orang meninggal, sembilan orang hilang, 20 orang luka berat, dan 82 orang luka ringan. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) mengalami gempa letusan dan guguran pada Minggu pukul 00.00 - 06.00 WIB.

"Secara visual hari ini Gunung Semeru tampak jelas," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur Yadi Yuliandi dalam laporannya ke PVMBG, Minggu.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 500-1000 meter di atas puncak kawah.

"Gunung Semeru mengalami gempa letusan, guguran, embusan, dan tektonik lokal," tuturnya.

Gempa letusan tercatat sebanyak dua kali kejadian dengan amplitudo 20-21 mm selama 90-95 detik.

Kemudian gempa guguran sebanyak dua kali kejadian dengan amplitudo 3 mm selama 30-45 detik.

Gempa embusan tercatat sebanyak 10 kejadian dengan amplitudo 3-7 mm selama 35-80 detik.

Kemudian aktivitas kegempaan tektonik lokal tercatat sebanyak satu kali dengan amplitudo 20 mm.

"Status Gunung Semeru masih pada level II atau waspada," katanya, dilansir Antara.

Untuk itu, lanjut dia, masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Radius dan jarak rekomendasi akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

"Perlu diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," katanya.

Masyarakat juga diminta mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat jumlah korban meninggal akibat awan panas guguran Gunung Semeru hingga Sabtu (11/12) pukul 18.00 WIB sebanyak 46 orang, luka berat 18 orang, dan luka ringan 11 orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya