Tolong Korban Kecelakaan Lalu Lintas dengan Jurus DRS, Apa Itu?

Kondisi gawat darurat bisa terjadi kapan saja. Salah satunya, akibat kecelakaan lalu lintas.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2022, 10:08 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 09:47 WIB
Siloam Hospitals Jambi
Siloam Hospitals Jambi

Liputan6.com, Jambi- Kondisi gawat darurat bisa terjadi kapan saja. Salah satunya, akibat kecelakaan lalu lintas.

Banyak orang sebenarnya ingin menolong korban kecelakaan lalu lintas. Namun, menolong korban kecelakaan lalu lintas tidak boleh sembarangan karena belum diketahui ada luka atau trauma di dalam.

Menurut Head Of Emergency Siloam Hospitals Jambi Masni Meria Silalahi, ada jurus yang bisa diterapkan saat memberi pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Namanya, metode DRS.

D yang dimaksud adalah Danger. Artinya, pastikan lingkungan sekitar jauh dari bahaya dan dalam keadaan aman.

“Jika kecelakaan terjadi di tengah jalan raya, tindakan sementara yang dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan arus lalu lintas,” ujarnya via Zoom.

Akan lebih baik lagi jika ada pihak berwajib yang mengatur lalu lintas agar korban kecelakaan tetap terjaga di posisinya.

Ia menilai, pertolongan pertama tidak bisa dilakukan selama orang yang menolong berisiko menjadi korban kecelakaan susulan.

“Jika ingin menolong, pastikan dulu lingkungan aman dan jauh dari bahaya,” ucapnya.

R adalah Response atau cek respons korban kecelakaan. Cara paling mudah untuk mengetahui kondisi korban adalah dengan menepuk bahu dan menanyakan namanya.

Jika korban masih bisa menjawab, berarti korban berada dalam kondisi yang sadar. Namun, apabila tidak ada jawaban dari korban, maka perlu tindakan lebih lanjut dari pihak medis untuk membantu menyadarkan korban.

Selama menangani korban kecelakaan gawat darurat, Masni sering menemui kasus trauma di leher. Kasus tersebut sangat krusial dan berisiko menimbulkan cedera susulan apabila ditangani dengan cara yang salah.

“Untuk penanganan pada leher, biasanya membutuhkan dua orang. Satu orang memegang sisi kepala belakang korban kecelakaan dengan lurus, satu orang lainnya menyetabilkan posisi kepala bagian depan. Pastikan leher tampak lurus. Itu saja tugasnya, kemudian tunggu hingga petugas medis datang,” tuturnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Hubungi Pihak Medis

Jurus S adalah Send for Help atau segera hubungi pihak medis. Tindakan menyelamatkan korban kecelakaan gawat darurat harus dilakukan secara cepat.

Hal yang sangat penting, penolong dapat mengirimkan bantuan secepat mungkin. Oleh karena itu, segera hubungi ambulans rumah sakit terdekat supaya korban mendapatkan penanganan yang tepat sesuai standar. Penolong dapat juga menelepon melalui 1-500-911 untuk mendapatkan ambulans dari Siloam Hospitals terdekat.

Sembari menunggu pihak medis, pastikan korban tidak sendirian. Lindungi korban dari terik matahari dan air hujan. Selain itu, ada beberapa tindakan yang dapat mengurangi cedera lebih parah pada korban.

Pertama, sebisa mungkin membiarkan korban tetap berada di posisinya dengan penjagaan dari orang sekitar. Memindahkan korban ke tempat lain dapat meningkatkan cedera yang lebih parah.

Kedua, jika korban sedang memakai helm, lebih baik tidak dilepaskan, biarkan pihak medis yang menangani hal tersebut.

Ketiga, hindari memberi makan dan minum untuk mengurangi risiko tersedak dan cedera lainnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya