Tunggu Distribusi Vaksin, Dinas TPHP Kalteng Gerak Cepat Tangani PMK.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), merespons cepat temuan penyakit mulut dan kuku atau yang disingkat PMK pada hewan ternak khususnya sapi di wilayahnya.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 22 Mei 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2022, 13:00 WIB
Pemeriksaan hewan kurban
Dok. Liputan6.com

Liputan6.com, Palangka Raya - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), merespons cepat temuan penyakit mulut dan kuku atau yang disingkat PMK pada hewan ternak khususnya sapi di wilayahnya.

Saat ditemui Liputan6.com, pada Sabtu (21/5/2022) sore, Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalteng Riza Rahmadi menerangkan, total sapi yang terinfeksi mencapai 44 ekor, yang terdiri dari 27 ekor di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan 17 Kotawaringin Timur (Kotim).

"Dari total keseluruhan 44 ekor, sudah ada sekitar 30 ekor yang dipotong dan saat ini tersisa 14 ekor di Kotim, itupun sudah dinyatakan sembuh dan layak untuk dikonsumsi," ujar Riza.

Lanjutnya, sapi-sapi tersebut berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang masuk melalui Pelabuhan Kumai, Kabupaten Kobar.

Namun, pihaknya sampai saat ini masih terus melakukan surveillance clinic (surveilans klinis), monitoring atau pemantauan serta disinfeksi kandang hewan ternak, di seluruh kabupaten/kota di Kalteng.

"Sapi yang akan dikirim ke Kalteng dari luar daerah, akan melalui proses karantina selama 14 hari, untuk memastikan sapi tersebut terbebas dari PMK," dia menjelaskan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Vaksin Ternak

Ia juga menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik, karena penyakit tersebut dapat disembuhkan dan daging hewan ternak tersebut layak untuk konsumsi manusia.

Pada kesempatan yang sama, Herman selaku dokter hewan menuturkan, pemerintah telah menemukan serotype virus PMK, rencananya dalam waktu dekat akan ada vaksin terhadap hewan ternak.

"Rencananya pada bulan Juni hingga Agustus 2022 ini akan diadakan vaksin massal, menggunakan produksi dalam negeri oleh Pusat Veteriner Farma," ujar Herman.

Namun, sambil menunggu vaksin tersebut didistribusikan, pihaknya juga telah memberikan vitamin, antibiotik, dan penguatan imun terhadap sapi yg terinfeksi hingga dinyatakan sembuh.

Seperti diketahui sebelumnya, PMK atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus.

Kasus ini pertama kali ditemukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada 28 April 2022, seperti dilaporkan Dinas Peternakan Jawa Timur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya