Menilik Sendang Nyi Renggo, Mata Air Keramat di Semarang

Sendang itu dianggap keramat dan dinilai memiliki sejarah.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 31 Agu 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2022, 05:00 WIB
Ilustrasi Mata Air
Ilustrasi Mata Air Credit: pexels.com/Andy

Liputan6.com, Semarang - Sendang Nyi Renggo terletak di Kranggan Dalam Semarang, tepatnya di RT 03/RW 01 Kranggan, Semarang Tengah. Sendang atau mata air itu dianggap keramat dan dinilai memiliki sejarah.

Cerita unik tersebut pun masih dipercaya warga sekitar hingga saat ini. Sendang Nyi Renggo yang terletak di area permukiman di pusat Kota Semarang itu disebut tak pernah surut ketika kekeringan dan tak pernah meluap ketika hujan deras. 

Di dalam mata air, terdapat dua makam, yaitu makam Nyai Renggo dan Ki Renggo. Konon, keduanya merupakan leluhur masyarakat di sana. 

Leluhur atau pemangku wilayah tersebut dipercayai masyarakat sebagai tokoh yang menjadikan pedesaan tersebut ada. Mereka memperjuangkan dan mempertahankan wilayah tersebut agar 'gemah ripah', sehingga tercipta kehidupan di sana.

Cerita tersebut merupakan cerita kearifan lokal yang tersebar secara turun-temurun. Konon, kedua tokoh itu disebut berada di masa sebelum kerajaan Majapahit. 

Dahulu, anak-anak dilarang bermain di dekat sendang. Bahkan, ikan di dalam sendang pun dilarang untuk dikonsumsi.

Tak jarang, datang orang-orang yang ingin mencari peruntungan di sendang tersebut. Biasanya, setiap malam Jumat terdapat rombongan dari luar daerah yang datang untuk mencari nomor togel.

Umumnya, mereka datang bersama paranormal untuk memandu ritual. Hal itu membuat warga resah.

Warga pun berusaha mengubah kesan sendang tersebut dengan menyelenggarakan kegiatan pengajian bersama. Karena terdapat dua makam leluhur, warga menginginkan tempat tersebut menjadi tempat untuk mendoakan pemangku wilayah, bukan malah dimanfaatkan menjadi lokasi yang tak semestinya.

Setiap bulan Apit (bulan Dzulqa'dah), yakni bulan di antara dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, warga rutin melakukan tradisi. Tradisi tersebut berupa membuat sesaji, doa bersama, dan dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya