Liputan6.com, Sorong - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mendorong partisipasi aktif perempuan Papua di era digitalisasi saat ini. Langkah ini sekaligus mendukung kebijakan afirmatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk orang asli Papua yang diwujudkan dalam berbagai regulasi, termasuk pemberdayaan sumber daya manusia.
Menurut Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Pendidikan, Inovasi, dan Daerah Terluar, Isnaini Varidah Uswanas, gerakan sosial ekonomi perlu ditekankan bagi generasi muda Papua, khususnya perempuan Papua, untuk mendirikan usaha atau perusahaan sendiri dengan nafas social entrepreneurship.
Nanny, sapaan akrabnya, merupakan perempuan kelahiran Fakfak. Ia menilai kesempatan bagi mama-mama Papua untuk memberdayakan diri di era informasi dan komunikasi digital terbuka sangat lebar.
Advertisement
Baca Juga
“Pemanfaatan media sosial perlu dijadikan alat membangun identitas digital yang kuat bagi perempuan selain juga memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri dan juga para pengikutnya,” ujarnya dalam Forum Diskusi Publik tentang Partisipasi Perempuan Papua dalam Pembangunan Kesejahteraan, di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (21/9/2022).
Artinya, perempuan Papua harus berdaya saing baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, maupun politik. Kesempatan semakin terbuka lebar apabila bersama-sama sebagai satu kekuatan perempuan yang bersatu padu.
Sementara, Penjabat Walikota Sorong George Yarangga dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Gamar Malabar mendorong agar perempuan Papua di Kota Sorong mampu terlibat di bidang politik, ekonomi, industri, perbankan, BUMN maupun BUMD.
“Di Kota Sorong, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dipercayakan kepada perempuan Tanah Moi yaitu ibu Eltje Salomina Doo,” ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Saling Dukung
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas PPPA Kota Sorong Eltje Salomina Doo mengatakan, pemerintah Kota Sorong mendukung program dan kebijakan Presiden Jokowi dalam mengangkat harkat dan martabat perempuan, secara khusus perempuan Papua yang ingin berdaya saing di bidang ekonomi hingga politik.
“Dinas PPPA akan mengembangkan program dan kegiatan untuk pemberdayaan perempuan sesuai dengan kebutuhan dan karakter masyarakat di Kota Sorong,” kata Eda.
Dalam sesi diskusi, Susance Saflesa sebagai dosen psikologi Sekolah Tinggi Agama Kristen Mesias Sorong dan juga pemerhati perempuan anak mengajak masyarakat Kota Sorong agar baku jaga baku dukung supaya ketika perempuan Papua berdaya.
“Maka anak-anaknya akan tumbuh sehat dan cerdas sebagai generasi penerus Papua,” tuturnya.
Dalam diskusi yang sama, Yunita Ulim sebagai pengusaha mengatakan tantangan berbisnis adalah mengajak mama-mama Papua untuk menjadi produsen, distributor, hingga marketing bagi produk lokal yang dibuat.
“Kami mengajak masyarakat Kota Sorong untuk mendukung perempuan Papua dalam berbisnis sehingga mampu memiliki pendapatan tambahan bahkan menjadikannya sebagai pemasukan utama bagi rumah tangga mereka,” kata Yunita.
Terpisah, Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Bambang Gunawan menyampaikan, peran dan partisipasi perempuan Papua dalam percepatan pembangunan kesejahteraan sangat strategis dan mendesak.
“Pemerintah senantiasa membuka kesempatan dan mendorong agar masyarakat Kota Sorong bekerja sama dalam semangat anu beta tubat untuk mewujudkan pembangunan kesejahteraan di seluruh Papua, secara khusus kesejahteraan untuk perempuan Papua,” kata Bambang di Jakarta.
Advertisement