Liputan6.com, Poso - Festival Danau Poso (FDP) tahun 2022 akan digelar 20 hingga 22 Oktober di Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Diah Agustiningsih mengungkapkan festival tahunan tersebut bukan hanya menjadi ajang pameran keunikan sejarah hingga budaya sekitar Danau Poso, melainkan juga upaya pemerintah daerah menghapus stigma Poso yang selama ini identik dengan teror yang selama ini menghambat pengembangan potensi wisata di Poso.
Oleh karena itu, festival yang telah digelar sejak tahun 1989 tersebut kali ini dibuat lebih meriah dengan lebih beragam acara budaya dibanding tahun-tahun sebelumnya, di antaranya peragaan busana pakaian tradisional yang terbuat dari kulit kayu khas Suku Bada dan pencatatan rekor pembuatan 7.000 Inuyu, makanan khas masyarakat Poso yang terbuat dari bambu.
FDP tahun 2022 ini ditargetkan mampu mendatangkan hingga 7.000 wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sementara bedasarkan catatan panitia, hingga tanggal 19 Oktober semua akomodasi baik hotel maupun homestay sudah habis dipesan wisatawan.
"Salah satu tujuan kami memang membangun image positif Kabupaten Poso agar pengembangan potensi wisata bisa lebih maksimal," kata Diah di Poso, Rabu 19 Oktober, 2022.
Tingginya animo wisatawan terhadap FDP juga lantaran festival itu baru kembali digelar setelah terhenti 2 tahun akibat pandemi.
Poso selama ini dikenal dengan potensi wisatanya yang tinggi yang akan dipamerkan dalam FDP tahun 2022. Danau Poso yang merupakan danau terbesar ke-3 di Indonesia menyimpan keunikan yang tidak ditemui di tempat lain. Di antaranya kuburan-kuburan di gua prasejarah dan habitat sidat endemik. Poso juga menyimpan tinggalan prasejarah situs-situs megalitikum yang tersebar di lembah lore.
"Wisata itu kami targetkan bisa menarik untuk wisatawan mancanegara. Tidak hanya saat FDP tapi juga untuk jangka panjang," Diah memungkasi.