Liputan6.com, Bandung - Polrestabes Bandung memberikan imbauan agar para pengendara menghindari setidaknya tujuh ruas jalan utama di Kota Bandung. Imbauan tersebut berlaku selama tiga hari yakni tanggal 24, 25 dan 26 Oktober 2022 mendatang.
Pengumuman tersebut secara resmi telah disampaikan Satlantas Polrestabes Bandung, mereka akan melakukan rekayasa lalu lintas bahkan penutupan jalan.
Baca Juga
Rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan sehubungan dengan diselenggarakannya acara konferensi internasional para petinggi atau ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) negara-negara yang bergabung di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Advertisement
"Dimohon para pengendara agar menghindari jalur yang akan dilewati peserta Konferensi Internasional Ketua MPW, Dewan Syuro Negara Anggota OKI, pada tanggal 24 sampai 26 Oktober 2022 agar tidak terjadi kemacetan," sebagaimana diumumkan melalui akun media sosial Instagram yang dikelola oleh satlantas Polrestabes Bandung.
Â
Adapun, Polrestabes Bandung menyampaikan, tujuh ruas jalan utama yang harus dihindari yakni sebagai berikut
- Jalan Diponegoro-Majapahit
- Jalan Sentot Alibasya
- Jalan Tamblong Asia Afrika
- Jalan Braga
- Jalan Alun-Alun Timur
- Jalan Dalem Kaum
- Jalan Tamblong Naripan
"Akan dilakukan rekayasa lalu lintas di beberapa ruas jalan di Kita Bandung, dan penutupan Jalan Asia-Afrika pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2022," katanya.
Sebelumnya diketahui, Kota Bandung akan menjadi tempat berlangsungnya pertemuan para pimpinan parlemen dari negara-negara yang bergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada 24-26 Oktober 2022 nanti. Para delegasi dijadwalkan mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika (KAA).
Kepala UPT Museum Konferensi Asia Afrika, Dahlia Kusuma Dewi, menyampaikan, pembukaan pertemuan para pemimpin parlemen tersebut akan berlangsung di Gedung Merdeka, baru selanjutnya berkunjung ke Museum KAA.
"Tanggal 25 Oktober pagi itu kegiatan berada di Aula Gedung Merdeka, setelah itu dijadwalkan ke Museum KAA," katanya di Bandung, Jumat (21/10/2022).
Pertemuan tersebut kabarnya akan membahas pembentukan Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)/Majelis Syuro/Majelis Tinggi Sedunia, serta isu-isu global lainnya selaku bentuk penguatan parlemen dari negara-negara Islam.
Â