Liputan6.com, Kupang - Anak yang meninggal dunia akibat gagal ginjal akut di NTT bertambah menjadi tiga orang. Hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTT, Woro Indri Padmosiwi, Senin (24/10/2022).
"Yang terakhir korban adalah anak berusia satu tahun 10 bulan, meninggal di RSUD WZ Johanes Kota Kupang," kata Woro Indri.
Advertisement
Informasi tersebut disampaikannya berkaitan dengan perkembangan kasus meninggalnya anak di NTT dampak dari gagal ginjal akut akibat mengonsumsi obat sirup.
Ia menjelaskan bahwa dua kasus sebelumnya yakni anak usai satu tahun 10 bulan di Waikabubak, Sumba Barat yang hendak dirujuk ke Denpasar, Bali namun tidak tertolong karena sakitnya semakin parah.
Kasus kedua yakni kasus meninggalnya seorang anak di Kabupaten Rote Ndao yang memiliki gejala yang berkaitan dengan gagal ginjal akut.
Dia menyebutkan anak berusia satu tahun 10 bulan berinisial AR itu sempat dirawat intensif di RSUD WZ Johanes Kupang, namun tidak tertolong nyawanya.
"Kami sudah laporkan kasus ini ke Kementerian Kesehatan," tambahnya.
Pihaknya juga menyarankan agar para orang tua lebih berhati-hati dalam hal memberikan obat khususnya obat sirup yang dibeli dari apotek-apotek yang ada di NTT.
IDAI juga menambahkan sudah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi NTT untuk menyediakan alat cuci darah bagi anak-anak di NTT.
Hal ini guna mendukung percepatan penyembuhan anak-anak yang didiagnosa alami gagal ginjal akut sehingga pasien yang sakit tidak perlu lagi mencari perawatan hingga ke luar NTT.