Berkah Kolaborasi, Bandara Banyuwangi Masuk Nominasi Terbaik Dunia

Aga Khan Awards for Architecture merupakan penghargaan tertua di bidang arsitektur yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali

oleh Panji Prayitno diperbarui 07 Feb 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2023, 20:00 WIB
Berkah Kolaborasi, Bandara Banyuwangi Masuk Nominasi Terbaik Dunia
Bandara Banyuwangi.

Liputan6.com, Jakarta - Bandara di Banyuwangi Jawa Timur masuk dalam nominasi Aga Khan Awards for Architecture (AKAA) dalam kategori desain arsitektur terbaik.

Dilansir dari laman AKAA, merilis 20 nominator bandara terbaik menyisihkan 463 proyek arsitektur lainnya dari berbagai belahan dunia. Bandara hijau di Banyuwangi bersaing dengan 20 karya arsitektur lain dari 16 negara.

Diketahui, Aga Khan Awards for Architecture merupakan penghargaan tertua di bidang arsitektur yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Karya yang masuk dalam nominasi tidak hanya memperlihatkan keunggulan arsitektur, tetapi juga merespon aspirasi budaya, mendukung konservasi, dan peningkatan kualitas lingkungan termasuk Bandara Banyuwangi.

Penghargaan ini tak hanya memberikan apresiasi kepada arsitek, tetapi juga klien, perajin ahli, dan semua pihak yang telah memainkan peran penting dalam realisasi proyek.

Sebanyak 20 karya arsitektur tersebut di antaranya, Wafra Wind Tower dari Kuwait, Tulkarm Courthouse dari Palestina, Flying Saucer Rehabilitation dari Uni Emirat Arab, Le Jardin d’Afrique dari Tunisia, termasuk Bandara Banyuwangi yang mewakili Indonesia.

Selanjutnya, tim juri AKAA 2022 akan berkunjung dan melakukan penilaian untuk menetapkan pemenang yang berhak mendapatkan hadiah senilai USD 1 juta, award terbesar di bidang arsitektur.

“Ini sebuah kebanggaan. Bandara Banyuwangi masuk nominasi kompetisi arsitektur kelas dunia, bersanding dengan puluhan karya arsitektur lain dari berbagai negara,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tertulis Minggu (5/2/2023).

Bandara Banyuwangi dibangun dengan kolaborasi bersama arsitek Andra Matin. Bandara Banyuwangi menarik perhatian dunia bukan hanya karena desainnya yang mengadopsi bentuk ikat kepala Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi), namun juga bangunannya yang berkonsep hijau dan ramah lingkungan (Green Building).

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Kolaborasi

Terlihat dari atap terminal yang ditanami tanaman, konservasi air dan sunroof yang menjadi sumber cahaya alami di siang hari. Atap bangunannya juga menunjukkan pembagian yang jelas antara terminal keberangkatan dan kedatangan.

Bandara ini menjadi bandara hijau pertama di Indonesia. Tidak hanya dari sisi arsitektur, keberadaan bandara tersebut juga mampu menggerakkan perekonomian lokal untuk mengentaskan kemiskinan dengan semakin mudahnya akses ke Banyuwangi.

“Kami bersyukur kolaborasi kami dengan Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi dunia. Bandara Banyuwangi tidak hanya ramah lingkungan, namun sangat kental budaya lokal,” imbuh arsitek Andra Matin saat berkunjung ke Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Untuk memenuhi syarat dipertimbangkan dalam penghargaan AKAA tahun 2022, proyek arsitektur harus diselesaikan antara 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2021, dan telah digunakan minimal selama satu tahun.

Aga Khan Award for Architecture didirikan oleh Aga Khan pada tahun 1977 untuk mengidentifikasi dan mengapresiasi konsep arsitektur yang berhasil mewadahi keperluan dan aspirasi masyarakat.

Sejak diluncurkan 45 tahun lalu, tak kurang 121 proyek telah menerima penghargaan dan hampir 10.000 proyek telah didokumentasikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya