Klarifikasi Ridwan Kamil soal Guru di Cirebon Dipecat Gara-Gara Komentar di Instagramnya

Salah seorang guru SMK di Cirebon baru-baru ini dikabarkan terkena sanksi dipecat sebagai guru akibat kritikannya di medsos Ridwan Kamil.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 15 Mar 2023, 15:16 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 15:16 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia menyatakan dirinya tidak setuju dengan penundaan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Bandung - Salah seorang guru SMK di Cirebon baru-baru ini dikabarkan terkena sanksi dipecat sebagai guru akibat kritikannya di medsos Ridwan Kamil. Guru tersebut bernama Muhammad Sabil (34) yang sempat memberi komentarnya di Instagram Ridwan Kamil pada Selasa (14/03/2023).

Komentar yang ia berikan berasal dari unggahan Ridwan Kamil ketika melakukan percakapan daring dengan siswa SMP di Tasikmalaya. Pasalnya siswa-siswa SMP tersebut sebelumnya melakukan patungan untuk membeli sepatu kepada teman sekelasnya.

Dalam unggahan tersebut terdapat salah satu komentar dari Sabil yang menggunakan bahasa Sunda. Adapun komentar itu awalnya merupakan kritikan Sabil kepada Ridwan Kamil namun bahasa yang ia gunakan dinilai kasar bagi sebagian orang Sunda.

“Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi sebagai gubernur, kader partai, atau pribadi ridwan kamil? (Dalam zoom ini, anda sedang jadi gubernur, kader partai, atau pribadi ridwan kamil?),” tanya Sabil

Maka dari itu komentar tersebut membuat warganet banyak yang menghujat pasalnya komentar yang diungkapkan Sabil dinilai kasar oleh sebagian orang Sunda. Kata ‘maneh’ sendiri berarti ‘kamu’ dalam bahasa Indonesia namun termasuk ke dalam bahasa sunda tidak baku.

Adapun kata ‘maneh’ biasanya hanya digunakan kepada teman seumuran atau sebaya yang akrab. Maka dari itu banyak warganet yang menghujat kembali Sabil karena dinilai telah menggunakan kata yang kasar.

Melansir dari Liputan6 Sabil mengatakan jika Dapodik dirinya dicabut oleh Dinas Pendidikan. Sehingga hak-haknya sebagai guru dicabut mulai dari sertifikasi dan hak-hak penunjang lainnya.

Namun saat ini pihak sekolah tempat Sabil mengajar yaitu kepala sekolah SMK Mambaul Ulum, Abdul Hakim. Menolak pernyataan tersebut namun membenarkan pihaknya telah mencabut Dapodik dari Sabil.

“Atas perintah atasan,” kata Hakim mengutip dari liputan6

Pihak dari kepala kantor cabang dinas wilayah X Cirebon Ambar Triwidodo sendiri belum bisa dihubungi perihal kabar tersebut. Adapun Ridwan Kamil saat ini sudah memberikan klarifikasi mengenai pemberitaan guru tersebut dan membuatnya terkejut.

“Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya, yang membuat saya juga kaget,” tulis Ridwan Kamil di Instagramnya

Ia menyebutkan empat poin untuk klarifikasi tersebut adapun poin yang pertama Ridwan Kamil mengatakan jika pemimpin harus terbuka atas kritik meskipun disampaikan secara kasar.

“Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja,” tulisnya

Poin kedua ia menjelaskan kasus saat ini terjadi karena yang mengunggah komentar kasar tersebut adalah seorang guru. Maka dari itu pihak sekolah bertindak tegas kepada guru yang bersangkutan agar tidak diikuti oleh murid-muridnya.

“Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingnya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik institusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan,”

Adapun klarifikasi poin ketiga dari Ridwan Kamil adalah ia mengatakan setelah munculnya berita tersebut. Pihaknya sudah menghubungi sekolah tersebut agar pihak guru tersebut cukup dinasihati saja tanpa harus diberhentikan.

“Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan,”

Poin terakhir dari klarifikasi tersebut Ridwan Kamil juga memberikan nasihat kepada masyarakat luas. Terutama mengenai berperilaku di media sosial di masa sekarang yang tidak ada sensor.

“Apapun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kebaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia,” pungkasnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya