Kembangkan Pabrik Bahan Baku Kosmetik di Balikpapan, Apical Target Investor Asing

Perusahaan pengolah minyak nabati Apical berencana mengembangkan pabrik chemical di Balikpapan yang ditarget mampu menarik investasi asing.

oleh Apriyanto diperbarui 13 Apr 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 22:00 WIB
Apical Group
Senior Manager Supply Chain Management Apical Balikpapan Novan Eriawan menunjukan alur proses pembuatan biodiesel. (Apriyanto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Balikpapan - Pengembangan bisnis di bidang farmasi dan kosmetik mulai dilirik Apical Group, lantaran bisnis ini dianggap sangat potensial. Perusahaan pengolah minyak nabati di Indonesia itu berencana mengembangkan pabrik kimia di Balikpapan, Kalimantan Timur dengan menargetkan investor asing.

Senior Manager Supply Chain Management Apical Balikpapan Novan Eriawan mengungkapkan bahwa, rencana tersebut dilakukan menyusul keberhasilan pabrik pengolah minyak nabati yang menjadi bahan baku kosmetik di Dumai, Riau. Melalui pabrik tersebut, Apical berhasil melakukan kerja sama dengan perusahaan asal Jepang, KAO Chemical, guna mengolah produk kosmetik langsung di Indonesia.

Salah satu produk di antaranya adalah pembersih wajah merek Biore. Apical berencana memproduksi pembersih wajah tersebut ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), tepatnya di Balikpapan. Apalagi, Apical sendiri telah berpengalaman mengoperasikan pabrik Crude Palm Oil (CPO) Kutai Refinery Nusantara (KRN) di Kawasan Kariangau, Balikpapan Barat.

“Jadi begini, saat pabrik di Dumai itu berdiri, pabrik di Jepang itu ditutup. Masak enggak kepengen sih Biore diproduksi di Kariangau (Balikpapan),” terang Novan, Selasa (11/4/2023).

Sebelumnya, pabrik CPO yang dioperasikan PT KRN merupakan salah satu pabrik pengekspor minyak sawit dengan pasar utama China dan Jepang. Umumnya, kata Novan, minyak nabati tersebut diolah menjadi gliserin sebagai bahan baku produk kosmetik dan farmasi.

Namun, seiring kebijakan pemerintah untuk mengurangi ekspor CPO baru-baru ini, maka perusahaan Indonesia, satu di antaranya Apical Group dituntut mampu mengundang investasi dari luar ke dalam negeri.

“Jadi biasanya yang pembelinya itu China dan Jepang. Mereka akan lari ke bisnis kosmetik. Nah, kami ingin (usaha) turunannya ada pabrik farmasi di sini atau pabrik kosmetik di sini,” urainya.

Berencana Kembangkan Pabrik Pengemasan Minyak Goreng

Minyak Goreng
Head of Industry and Government Relations Apical Group, Manumpak Manurung saat mempromosikan produk minyak goreng Apical, yakni Camar dan Harumas. (Apriyanto/Liputan6.com)

Selain itu, Apical juga tengah berupaya mengembangkan pabrik pengemasan minyak goreng. Memang, sejatinya mereka telah mengoperasikan usaha pengemasan di Surabaya, Jawa Timur. Hanya saja, kata Novan, pabrik tersebut masih skala kecil.

Rencana tersebut, kebetulan sejalan dengan program pemerintah untuk mengencarkan produk minyak curah merek ‘MinyaKita”.

“Pak Jokowi dan Zulkifli Hasan (Mendag) waktu ke sini terakhir itu beliau ngomong supaya kita ada pengepakan (pengemasan). Kita sudah ada plannya, tapi kita tinggal tunggu eksekusinya,” lanjut Novan.

Ia tak memungkiri bahwa produk turunan CPO berupa minyak goreng masih menjadi bisnis potensial. Produk Apical sejauh ini diakui masih didominasi minyak goreng, kemudian sterin dan di bawahnya lagi bio diesel.

“Kalau mayoritas masih minyak goreng. Kontribusinya mungkin sekitar 60 persen, kemudian sterin, baru bio diesel,” tuturnya.

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya