Bilangan Prima, Bilangan Istimewa Penjaga Pesan Rahasia

Liputan6.com, Jakarta - Istilah bilangan prima pasti sudah tidak asing lagi di telinga, kan? Yap, istilah ini sering muncul dalam pelajaran matematika saat sekolah dulu yang rupanya berpengaruh besar dalam kehidupan, termasuk media sosial.

Bilangan prima yang sudah dipelajari sejak duduk di bangku SD ini masih terus digunakan hingga sekarang. Bahkan setelah kamu mempelajarinya belasan hingga puluhan tahun lalu.

Bahkan bilangan prima juga berperan dalam menjaga akun sosial media kamu supaya tidak kena bajak orang lain. Biasanya, bilangan prima digunakan dalam pesan enkripsi untuk menjaga keamanan password, mulai dari PIN ATM, PIN handphone, akun media sosial, dan masih banyak lagi.

Tapi apa arti bilangan prima, contoh dan cara menentukannya? Yuk simak ulasannya!

Mengutip Ruang Guru, bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih dari 1. Atau sederhananya adalah, bilangan yang hanya bisa dibagi 1 dari bilangan itu sendiri.

Contoh bilangan prima pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, dan 29.

1. Buat 30 kotak, dan isi setiap kotak dengan angka 1 hingga 30.

2. Tandai angka 1, sebagai bilangan bukan prima. Dan mulai pada angka 2, tandai kelipatan dua sebagai bilangan bukan prima.

3. Lanjut ke angka 3. Tandai angka 3 dan lanjut dengan menandai kelipatan 3 sebagai bukan bilangan prima.

4. Angka selanjutnya adalah 5. Yang jadi pertanyaan adalah kenapa angka 4 dilewat? Karena angka 4 merupakan kelipatan 2. Tandai kelipatan 5 sebagai bukan bilangan prima dan lanjutkan seterusnya dengan angka lainnya.

Menurut seorang matematikawan asal Alexandria bernama Euclid, bilangan prima tidak terbatas. Pernyataan tersebut ditemukan dalam catatan berusia lebih dari 300 tahun Sebelum Masehi (SM) miliknya.

Selain berfungsi sebagai pembentuk bilangan bulat, bilangan prima juga bisa berfungsi sebagai alat keamanan penyimpan password. 

Bilangan ini digunakan dalam kriptografi, atau teknik penyampaian pesan rahasia. Untuk menghindari peretasan atau pembajakan, pesan-pesan rahasia yang ditulis akan diubah ke dalam bentuk angka yang merupakan hasil perkalian 2 buah angka bilangan prima.

Pesan baru akan bisa terbaca saat sistem mengetahui 2 faktor bilangan prima yang sudah dikalikan tersebut. Inilah yang akhirnya membuat bilangan prima digunakan untuk mengamankan banyak password, pesan rahasia, PIN ATM, dan informasi elektronik lainnya.