Lapas Perempuan Penuh Narapidana Narkotika, Ini Strategi BNN di Sulteng

Berdasarkan data BNN tingkat keterlibatan perempuan dalam peredaran narkoba khususnya jenis sabu di Sulteng tergolong tinggi.

oleh Heri Susanto diperbarui 12 Mei 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2023, 19:00 WIB
Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose
Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose saat memberi keterangan kepada jurnalis di Kota Palu usai menjadi pembicara dialog pencegahan narkotika, Rabu (10/5/2023). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Palu - Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose mengungkapkan bahwa pencegahan peredaran narkoba pada perempuan menjadi salah satu fokus di Sulawesi Tengah.

Hal itu dikatakan Petrus usai menjadi pembicara dalam diskusi pencegahan narkoba di Kota Palu, Rabu (10/5/2023).

Strategi tersebut bukan tanpa alasan, berdasarkan data BNN, tingkat keterlibatan perempuan dalam peredaran narkoba khususnya jenis sabu di Sulteng tergolong tinggi. Dari data Lapas Perempuan Sulteng, 75 persen narapidana di lapas tersebut merupakan pelaku peredaran narkoba.

“Dari hasil monitoring kami dari 183 narapidana di Lapas Perempuan Sulteng, 138 di antaranya karena kasus narkotika,” kata Petrus, Rabu (10/5/2023).

Langkah awal mencegah peredaran narkoba khususnya pada perempuan kata menurut jenderal bintang tiga itu adalah skema rehabilitasi untuk menekan jumlah pengguna di samping tetap menerapkan aturan hukum yang tegas bagi pengedar dan bandar.

Secara umum Petrus menyebut Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah dengan tingkat peredaran narkoba yang tinggi di Indonesia berdasarkan pengungkapan kasus baik yang dilakukan oleh BNN maupun polisi.

Sulawesi Tengah bahkan masuk dalam rantai penyelundupan dari luar negeri yakni dari Malaysia, Kalimantan, dan Sulawesi Tengah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya