Liputan6.com, Cilegon - Tim pemadam gabungan tidak bisa sampai ke titik kobaran api yang ada di dalam KMP Mutiara Berkah 1. Hal ini menjadi salah satu penyebab lama dan sulitnya memadamkan kobaran api di kapal Feri tersebut.Â
Penyiraman air hanya bisa dilakukan dari luar tubuh kapal. Air masuk ke dalam kapal, melalui jendela, pintu dan lubang kapal lainnya. Memaksakan masuk ke dalam, akan membahayakan petugas pemadam kebakaran. Â
Advertisement
Baca Juga
"Kendalanya kenapa belum bisa padam? Di antaranya karena penyemprotan air hanya dilakukan dari luar," umat Nana Suryana, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banten, melalui pesan elektroniknya, Rabu (06/09/2023).Â
Hal yang tak disangka yakni, keberadaan puluhan ton aki di dalam kapal. Kemudian ada ratusan kendaraan yang berisikan bahan bakar minyak (BBM) hingga barang-barang yang mudah terbakar, ketika tersulut api.Â
"Di dalam kapal banyak kendaraan yang terbakar, ada aki kurang lebih 80 ton di dalam kapal tersebut," terangnya.
Memuat 139 Penumpang
Total, ada 139 penumpang di dalam KMP Mutiara Berkah 1. Kemudian, ada tujuh orang yang menderita luka bakar hingga sesak napas dari kejadian tersebut. Mereka ditangani oleh puskesmas hingga rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.Â
Kapal tersebut berjenis roro, tahun pembuatan 2003, berbendera Indonesia, dengan Nakhoda Willem Dikson Kaliwuge. KMP Mutiara Berkah 1 terbakar saat sedang sandar dan tengah memuat kendaraan dengan rute Merak - Panjang, Lampung.Â
"Alhamdulillah seluruh ABK serta penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat," ujar Capt Hermanta, Kepala KSOP Kelas I Banten, dalam keterangan resminya, Rabu (06/09/2023).Â
Jika kapal yang terbakar itu membahayakan bagi lingkungan sekitar di Pelabuhan Indah Kiat dan mengganggu lalu lintas kapal di Selat Sunda, maka KMP Mutiara Berkah 1 akan di evakuasi ke lokasi yang lebih aman, sembari terus dilakukan pemadaman dan pendinginan.Â
Â
Advertisement