Liputan6.com, Gorontalo - Pekan terakhir Oktober 2023, kebutuhan bahan pokok naik secara drastis, salah satunya cabai rawit. Saat ini di Provinsi Gorontalo harga cabai rawit menembus harga Rp100 ribu per kilogram.
Harga cabai yang sebelumnya hanya berada di kisaran Rp50 ribu Rp60 ribu per kilogram, kini harganya melejit tinggi. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kenaikan harga bahan pokok lainnya, tetapi sejumlah rumah makan di Gorontalo menaikan harga makanan.
Advertisement
Baca Juga
Pembeli pun hanya bisa mengelus dada karena harus berpikir dua kali untuk membeli cabai rawit. Hal itu dikarenakan harga cabai yang naik dua kali lipat sejak awal bulan yang sebelumnya hanya Rp50 ribu menjadi Rp100 ribu per kilogramnya.
"Mau beli jadi nggak yakin. Tapi kan kalau makan tidak pakai sambal rasanya kurang pas gitu apalagi ini kebutuhan untuk makan sahur", kata Maya, seorang ibu rumah tangga saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (29/10/2023).
Sementara itu, Masri, seorang pedagang cabai mengatakan, bahwa penyebab kenaikan harga cabai itu adalah karena stok dari petani sangatlah sedikit. Padahal, permintaan cabai jelang akhir tahun sangat tinggi.
"Jadi harga ini bukan sengaja, tapi memang cabenya yang kurang. Sedangkan permintaan sangat tinggi, jadi cabai mahal," ungkapnya.
Masri bilang, jika kelangkaan cabai di tingkat petani diakibatkan oleh gagal panen akibat kemarau panjang. Pasokan air irigasi lahan pertanian yang mengering, sangat berdampak pada hasil produksi cabai petani.
"Banyak langganan petani yang saya datangi, mereka rata-rata mengaku gagal panen akibat musim kemarau," ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Harga Makanan Naik
Meski begitu, sepekan jelang November 2023, harga-harga kebutuhan bahan pokok lainnya seperti sayuran di Pasar Gorontalo naik sedikit. Kasman (50) salah satu pedagang di pasar tradisional tersebut merasa beberapa komoditi yang dijualnya naik harganya.
"Sedikit sih naiknya. Tidak seperti cabai rawit yang memang naiknya cukup drastis," ungkapnya.
Kasaman menambahkan, cabai masih tetap dibeli meski awalnya para pembeli sempat bengong mendengar kenaikan harga. Cabai yang kini dibanderol Rp100 ribu per kg itu membuat mereka kaget.
Tetapi harga cabai keriting justru masih sama yaitu Rp30 ribu per kilogram. Begitupun harga cabai hijau yaitu Rp50 ribu per kilogram.
"Yang dicari itu pedasnya. Kalau yang itu (cabai keriting dan hijau) jarang dibeli karena nggak (pedas), jadi harganya tetap, orang Gorontalo kan suka pedas", jelas Kasman.
Sementara itu, Fatma Pakaya, salah satu penjual nasi kuning di Gorontalo mengaku harus menaikan harga jualannya. Sebab, harga cabai yang begitu mahal, sehingga terpaksa menaikan harga per porsi nasi kuning.
"Kalau cabai dikurangi, maka menurunkan rasa dan kualitas nasi kuning yang saya jual. jangan satu-satunya ialah menaikan harga meskipun tidak terlalu tinggi," ia menandaskan.
Advertisement