Petani di Lampung Barat Tewas Diterkam Harimau di Kebunnya

Seorang pria di Kabupaten Lampung Barat ditemukan tewas mengenaskan dengan sejumlah luka cakar dan gigitan hewan buas. Korban itu diduga diterkam oleh Harimau Sumatera saat bercocok tanam di kebun miliknya.

oleh Ardi Munthe diperbarui 11 Feb 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi harimau Sumatera
Ilustrasi harimau Sumatera (dok.pixabay/Jolenka)

Liputan6.com, Lampung - Gunarso (47), warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat ditemukan tewas mengenaskan dengan sejumlah luka gigitan dan cakaran hewan buas di sekujur tubuh. 

Korban yang merupakan seorang petani tersebut tewas diduga diterkam oleh harimau Sumatra ketika beraktivitas di kebun. 

Dikonfirmasi terkait peristiwa itu, Kapolsek Suoh, Iptu Edward Panjaitan membenarkan. "Iya, benar. Korban berhasil dievakuasi oleh petugas dan warga setempat dalam keadaan meninggal dunia," kata Iptu Edward Panjaitan, Sabtu (10/2/2024).

Dia menjelaskan, jasad korban mulanya lebih dulu ditemukan oleh pihak keluarga di dalam kebun, pada Kamis (8/2/2024) malam. 

"Setelah ditemukan sekitar pukul 22.30 WIB, personel dibantu warga setempat kemudian mengevakuasi jasad korban dan dilakukan visum oleh tim puskesmas setempat," jelas dia. 

Dari hasil visum, korban diperkirakan tewas kurang lebih 7 jam sebelum ditemukan atau sekitar waktu petang. Setelah didapati sejumlah luka cakaran dan gigitan di sekujur tubuh korban.

"Dari hasil visum juga, dapat dipastikan korban tewas akibat diterkam oleh harimau," kata dia. 

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

Minta Warga Waspada

Dari keterangan keluarga korban bahwa Gunarso pamit ke kebun untuk bercocok tanam sekitar pukul 08.30 WIB.

"Sampai petang tepatnya pukul 17.30 WIB, korban belum juga pulang ke rumah. Lantas adik korban langsung menyusul ke kebun dan hanya didapati sepeda motor, sepatu, dan perkakas milik korban," tutur Kapolsek. 

"Kemudian dipanggil-panggil dan dicari korban tidak menjawab, baru, adiknya ini khawatir dan memutuskan melaporkan ke aparat pekon dan Polsek Suoh," tambah dia. 

Usai mendapat laporan tersebut, polisi dan aparatur desa langsung ke perkebunan. 

"Barulah didapati korban dengan kondisi sudah meninggal dunia dengan sejumlah luka cakaran dan gigitan hewan buas di dalam kebun," pungkasnya. 

Guna menghindari peristiwa serupa, dia mengimbau masyarakat agar selalu waspada, terutama kepada warga yang hendak berkebun tidak berangkat sendiri. 

Selain itu, kata dia, polisi telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Lampung Barat untuk patroli di wilayah yang diduga ada keberadaan hewan buas. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Lampung Barat, agar melaksanakan patroli gabungan di wilayah-wilayah dianggap rawan binatang buas, agar tidak ada lagi korban jiwa," harapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya