9 Kuliner Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

Tak hanya kolak, beberapa daerah di Indonesia juga memiliki sajian khas yang hanya hadir saat Ramadan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Mar 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2024, 18:00 WIB
BARONGKO MAKANAN KHAS BUGIS-MAKASSAR ENAK SAAT BERBUKA PUASA
BARONGKO MAKANAN KHAS BUGIS-MAKASSAR ENAK SAAT BERBUKA PUASA

Liputan6.com, Yogyakarta - Ramadan segera tiba. Selain fokus menjalankan ibadah, salah satu hal yang paling ditunggu di momen ini adalah hadirnya kuliner-kuliner Ramadan.

Tak hanya kolak, beberapa daerah di Indonesia juga memiliki sajian khas yang hanya hadir saat Ramadan. Mengutip dari indonesia.travel, berikut deretan kuliner khas Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia:

1. Barongko (Makassar, Sulawesi Selatan)

Barongko adalah makanan khas Suku Bugis, Makassar. Makanan ini memiliki cita rasa manis dan gurih, sehingga cocok dijadikan menu takjil.

Barongko dibuat dari pisang, telur, santan, gula pasir, dan garam. Bahan-bahan tersebut dihaluskan dan dicampur untuk kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.

2. Bongko kopyor (Gresik, Jawa Timur)

Bongko kopyor, bubur nangka, atau kelapa kopyor adalah takjil yang sangat populer di Gresik, Jawa Timur. Makanan ini terbuat dari bubur mutiara, nangka, roti tawar, kelapa muda, pisang, dan santan.

Bahan-bahan tersebut dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus. Bongko kopyor mudah ditemukan di pinggir jalan, terutama saat bulan Ramadan.

 

Bubur Kanji Rumbi (Aceh)

3. Bubur kanji rumbi (Aceh)

Bubur kanji rumbi dari Aceh kerap menjadi menu takjil di masjid-masjid Aceh. Bubur tersebut dibagikan secara gratis untuk masyarakat setempat. Selain itu, bubur ini juga bisa dibeli di kampung kuliner Ramadan.

Bubur kanji rumbi memiliki warna kecoklatan dengan aroma dan rasa rempah-rempah yang kuat. Hal itu dikarenakan resepnya masih dipengaruhi masakan India.

4. Ketan bintul (Banten)

Masyarakat Banten kerap berburu ketan bintul selama bulan Ramadan. Menu yang cocok dijadikan takjil ini konon sudah ada sejak abad ke-16.

Ketan bintul terbuat dari ketan dan diberi taburan serundeng, yakni kelapa parut yang disangrai dengan berbagai rempah-rempah. Sebagai pelengkap, ketan bintul biasanya dicocol dengan kuah semur daging dan empal daging sapi.

Konon, makanan ini jadi favorit Sultan Banten di masa dahulu. Ia kerap menyantap sajian ini untuk berbuka puasa.

 

Kicak (Yogyakarta)

5. Kicak (Yogyakarta)

Selama bulan puasa, pasar jajanan Ramadan rutin dibuka di Kampung Kauman, Yogyakarta. Salah satu takjil legendaris yang dijual di sana adalah kicak.

Takjil dengan rasa manis bercampur gurih ini dibuat dari ketan yang diberi santan, nangka, dan kelapa parut. Dulunya, kicak tidak dibuat dari ketan, melainkan singkong.

Menurut cerita masyarakat setempat, kicak pertama kali dibuat pada 1970-an oleh Mbah Wono. Saat itu, Mbah Wono menjual kicak di pasar sore yang lokasinya ada di Kauman. Karena banyak yang menyukainya sebagai takjil, akhirnya kicak kian populer dan menjadi makanan khas Yogyakarta hingga sekarang.

6. Kue Asidah (Maluku)

Kue asidah sebenarnya berasal dari Arab. Masyarakat Maluku mulai mengenal kue yang mirip dodol ini saat Islam mulai masuk ke wilayah Indonesia bagian timur.

Sepanjang bulan Ramadan, kue asidah sering dijadikan takjil karena rasanya yang manis. Kue ini bisa dengan mudah dijumpai di pasar takjil dan di pinggir-pinggir jalan sepanjang bulan Ramadan.

7. Mi Glosor (Bogor, Jawa Barat)

Menu berbuka puasa yang sangat populer di Bogor adalah mi glosor. Sepanjang bulan Ramadan, penjual mi glosor akan meningkat, sehingga mudah ditemukan di pinggir jalan atau pasar takjil.

Nama glosor diambil karena mi yang menjadi bahan utamanya memiliki tekstur sangat licin, sehingga sangat mudah ditelan. Tekstur licin itu didapatkan dari bahan utamanya yang tidak menggunakan tepung terigu, melainkan tepung singkong atau aci.


Putu Mangkok (Kepulauan Riau)

8. Putu mangkok (Kepulauan Riau)

Mayoritas masyarakat Kepulauan Riau menyantap putu mangkok saat buka puasa tiba. Kue dengan bahan utama tepung beras ini memiliki rasa manis yang pas.

Selain itu, parutan kelapa pada putu mangkok sekaligus memberi sensasi rasa gurih. Putu mangkok memiliki bentuk berbeda dari kue putu pada umumnya, yakni berbentuk menyerupai mangkok yang terbalik.


9. Sotong pangkong (Pontianak, Kalimantan Barat)

Selama bulan Ramadan, masyarakat Pontianak, Kalimantan Barat, akan berbondong-bondong berburu sotong pangkong. Sajian ini menggunakan cumi sebagai bahan utama.

Menariknya, sajian ini diolah dengan dipanggang. Namun, sebelum itu, cumi sudah dijemur terlebih dahulu hingga kering.

Sebelum disajikan, daging cumi yang sudah dipanggang akan dipukul-pukul dengan palu agar daging lebih empuk dan mudah dikunyah. Sotong pangkong umumnya disantap bersama bumbu kacang atau diolah dengan bumbu pedas manis yang sangat cocok untuk santapan pada bulan Ramadan.

 

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya