Liputan6.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama relawan terus bergerak menangani korban banjir hingga memenuhi kebutuhan makan. Mereka mendistribusikan kebutuhan sandang dan pangan kepada masyarakat terdampak banjir Semarang.
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heru Sukendar mengatakan, di Balai Kota Semarang telah dibuka posko bantuan dan dapur umum induk sebagai pusat layanan bantuan korban banjir.
Baca Juga
Meski demikian, ada pula dapur umum dan posko kesehatan yang didirikan di setiap kecamatan terdampak. Pengungsian korban banjir di Tlogosari ditampung di SD Kanisius dan Aula Kampus Universitas Semarang (USM).
Advertisement
"Sekarang di Semarang Utara, Pedurungan, Gayamsari dan Genuk kan sudah dibuka Dapur Umum. Dari saran Bu Wali Kota untuk mempercepat penanganan banjir," kata Heru, Sabtu (16/03/24).
Menurutnya, posko di kecamatan yang akan mengirimkan logistik ke kelurahan dan warga yang terdampak secara langsung.
"Yang mengatur dan mengirim kebutuhan dan logistik masing-masing adalah dari kecamatan. Kebutuhan masyarakat saat ini nasi bungkus. Kebutuhan lain yakni sandang berupa baju pantas pakai serta selimut. Untuk balita juga membutuhkan popok bayi dan susu," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memonitor langsung dan menyerahkan bantuan bahan makanan, selimut dan susu di Dapur Umum Kecamatan Semarang Utara.
Mbak Ita juga langsung terlibat dalam proses masak dan memastikan makanan yang diberikan kepada warga terdampak banjir terpenuhi gizinya.
"Tadi pagi saya sudah monitor di seluruh kecamatan yang tadi malam masih terendam banjir, yaitu di Pedurungan, Semarang Utara, Genuk dan Gayamsari. Alhamdulillah banjir sudah berangsur surut meski masih ada beberapa titik yang menggenang cukup dalam," katanya.
Kesehatan Usai Banjir
Untuk penanganan pasca banjir, Mbak Ita meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk menginventarisasi dan mendirikan posko-posko kesehatan. Hal ini karena pasca banjir, diprediksi akan banyak penyakit yang mulai dikeluhkan masyarakat, seperti diare, penyakit kulit, atau leptospirosis.
"Saya juga minta agar memobilisasi Damkar dan tangki air bersih, biasanya masyarakat butuh untuk menyemprot wilayah-wilayah terkena banjir," kata Wali Kota.
Di Bandarharjo juga telah berdiri dapur umum mandiri. Sedangkan dapur umum induk dan posko logistik yang ada di Balai Kota Semarang juga masih menerima dan menyalurkan bantuan. Saat ini yang ada dapur umum hanya tinggal tiga kecamatan, yakni Genuk, Gayamsari, dan Semarang Utara.
"Semarang Utara kemungkinan petang ini sudah tutup dan beralih pendistribusian logistik bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan sahur warga," katanya.
Meskipun, makanan yang dibagikan adalah siap santap, namun tetap memperhatikan nilai gizi.
Camat Semarang Utara, Siwi Wahyuningsih mengatakan, di Semarang Utara rencananya akan dibagikan 2500 pack nasi bungkus.
"Di Dapur Umum Semarang Utara membuat 1500 nasi bungkus. Yang 1000 donasi dari masing-masing kelurahan di Semarang Utara dan Dapur Umum induk Balai Kota Semarang," kata Siwi.
Siwi mengaku, di Kecamatan Semarang Utara ada sembilan kelurahan, namun yang terdampak ada lima kelurahan.
"Sekarang tinggal 2 kelurahan yang masih tergenang, yakni di Bandarharjo dan Tanjungmas. Turunnya (genangan) signifikan, cepet kok," katanya
Advertisement