Liputan6.com, Manado - Erupsi Gunung Ruang yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Sitaro, menyebabkan abu vulkanik menyebar di hampir semua daerah di Sulut. warga diminta untuk mengenakan masker.
Sejak Selasa (30/4/2024) pagi, cuaca di Kota Manado terlihat seperti senja hari. Ini disebabkan karena abu vulkanik Gunung Ruang yang mengisi udara Kota Manado, bahkan hampir semua daerah di Sulut. Ribuan kendaraan baik roda dua dan empat terlihat penuh dengan abu vulkanik.
Baca Juga
“Pagi sudah cuci mobil, setelah jalan sekitar 1 jam ternyata sudah dipenuhi abu,” ujar Ronny Sepang, warga Drsa Leilem, Kabupaten Minahasa, Sulut.
Advertisement
Terkait kondisi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar memakai masker guna mewaspadai papara abu vulkanik.
"Sebaran abu vulkanik Gunung Ruang cukup berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan," tutur Kepala BMKG Manado, Dhira Utama.
Dhira Utama mengatakan, BMKG akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan tetap memantau sebaran abu vulkanik.
"Sebaran abu vulkanik akan terus dipantau, dan saat ini paling banyak mengarah ke bagian utara," katanya.
Pembagian Masker
Menyikapi kondisi ini, Pemkot Manado melalui Puskesmas Sario membagikan 5.000 lembar masker bagi masyarakat, di Jalan Ahmad Yani, Sario Tumpaan pada Selasa sore.
"Ini untuk menolong masyarakat dari dampak erupsi Gunung Ruang, karena abu vulkanik yang juga menutupi langit Manado," kata Kepala Puskesmas Sario dr Jakob Padjan SpB yang memimpin pembagian masker.
Dia mengatakan, masker dibagi-bagikan untuk warga baik pejalan, pengendara, pengemudi maupun penumpang kendaraan bermotor, supaya tidak banyak menghirup abu vulkanis.
“Pembagian masker adalah upaya pemerintah, untuk melindungi masyarakat, agar tidak sampai menderita sakit karena abu vulkanis,” ujarnya.
Dia mengatakan, masker harus dipakai saat beraktivitas di luar rumah, karena jika tak digunakan akan menyebabkan penyakit akibat menghirup abu vulkanik.
Advertisement