Pupuk Organik Jadi Solusi Bagi Petani di Tengah Kelangkaan

Petani perlu memiliki keahlian dalam membuat pupuk organik, sebagai solusi di tengah kelangkaan pupuk. Apalagi di daerah yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

oleh Reza Efendi diperbarui 06 Jun 2024, 15:23 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 15:23 WIB
Ilustrasi Pupuk Organik (Istimewa)
Ilustrasi Pupuk Organik (Istimewa)

Liputan6.com, Deli Serdang Petani perlu memiliki keahlian dalam membuat pupuk organik, sebagai solusi di tengah kelangkaan pupuk. Apalagi di daerah yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

Hal itu dikatakan Camat Gunung Meriah, Budiman Sembiring, dalam pembekalan dan pelatihan pembuatan pupuk organik yang diikuti oleh puluhan petani Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

"Bisa dikatakan, hampir 95 persen masyarakat Gunung Meriah adalah petani atau buruh tanam. Sebagian besar masyarakat kita ini menggantungkan hidup dari pertanian,” kata Budiman, dalam kegiatan yang berlangsung di Ballroom Pancur Gading Hotel & Resort, Pancurbatu, Kamis (6/6/2024).

"Jadi, petani perlu tahu buat pupuk sendiri yang diolah dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita," sambungnya.

Dikatakan Budiman, tidak hanya berbiaya murah, pupuk organik juga dapat diandalkan jika terjadi kelangkaan pupuk dipasaran. Jangan sampai saat pupuk sulit didapat, tanaman tidak dipupuk.

"Karena itu, petani di masa sekarang harus cerdas mencari solusi, salah satunya dengan membuat pupuk organik secara mandiri," sebutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Petani Adalah Garda Terdepan

Petani Deli Serdang
Pembekalan dan pelatihan pembuatan pupuk organik yang diikuti oleh puluhan petani Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut)

Budiman Sembiring juga mengatakan, petani adalah garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Para petani dituntut cerdas menyiasati berbagai persoalan, baik membuat pupuk pengganti, antisipasi hama, maupun pemanfaatan lahan sempit untuk mendapatkan hasil maksimal.

"Pelatihan ini juga untuk membekali para petani terkait dengan ketahanan pangan nasional. Petani sebenarnya menjadi ujung tombak ketahanan pangan," sebutnya.

Kegiatan pelatihan bertajuk "Pembekalan Masyarakat Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Desa Tahun 2024" ini berlangsung selama 3 hari, 5 sampai 7 Juni 2024.

"Pelatihan diikuti 36 perwakilan petani dari 12 desa di Kecamatan Gunung Meriah, Deli Serdang," terangnya.


Pupuk Organik Padat dan Cair

Pembuatan Pupuk Kompos.
Ilustrasi sedang menggenggam pupuk. (Foto: Shutterstock)

Seorang pemateri, Hafiz Fadillah, membekali para peserta tahapan-tahapan membuat pupuk organik padat dan cair, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar.

Diakui Hafiz, selama ini tidak sedikit masyarakat, yaitu para petani yang enggan memanfaatkan beberapa bahan dasar pupuk organik.

"Setelah dapat pembekalan, kita berharap, peserta dapat mengolah kompos sendiri. Biayanya murah dan manfaatnya luar biasa untuk kesuburan tanaman," ucapnya.


Pupuk Organik Jauh Lebih Sehat

Pembuatan Pupuk Kompos.
Ilustrasi pembuatan pupuk kompos. (Foto: Shutterstock)

Hafiz Fadillah, yang dikenal sebagai praktisi pupuk organik, juga menyebutkan, kelangkaan pupuk bersubsidi tidak lagi menjadi kendala serius bagi masyarakat petani di masa mendatang.

"Pupuk organik jauh lebih sehat, karena diolah dari bahan alami dan tidak berdampak bagi kesehatan," Hafiz menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya