Apresiasi Untuk Capaian Tertinggi Skrining Riwayat Kesehatan BPJS Denpasar

Salah satu klinik di Denpasar bali mendapatkan penghargaan pencapaian tertinggi skrining pasien kesehatan versi BPJS Kesehatan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Agu 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2024, 19:30 WIB
Penghargaan Capaian Tertinggi Skrining pasien BPJS Kesehatan Kota Denpasar
Penghargaan Capaian Tertinggi Skrining pasien BPJS Kesehatan Kota Denpasar (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar Klinik Anugerah Denpasar berhasil mendapatkan capaian tertinggi untuk skrining riwayat kesehatan pasien BPJS Kesehatan Denpasar versi Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Capaian tersebut mendapatkan penghargaan dari BPJS kesehatan Kota Denpasar pada acara Monev Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) TW II Tahun FKTP Kota Denpasar. Penghargaan diterima oleh Koordinator Klinik Anugerah Denpasar Ni Made Ari Supartini.

Ditemui di Klinik Anugerah Denpasar Ni Made Ari Supartini, menjelaskan, penghargaan tersebut diperoleh setelah Klinik Anugerah mendapat capaian skrining riwayat kesehatan pasien sejak Januari hingga 3 Agustus 2024.

"Ada 14.750 pasien dari target yang ditetapkan oleh BPJS sebanyak 11.878 pasien. Target tersebut sesuai dengan kapitasi Klinik Anugerah yaitu sebanyak 40.700 pasien," kata dia di Denpasar, Kamis (8/8/2024).

Menurut dia, dari BPJS untuk faskes memiliki tiga indikator, salah satunya skrining riwayat kesehatan yang diperuntukkan peserta BPJS kesehatan baik laki-laki dan perempuan berumur sama dengan atau 15 tahun ke atas.

 

Diagnosa Penyakit

Dijelaskan pula bahwa dalam skrining tersebut BPJS memiliki link aplikasi dan terdapat 47 pertayaan yang harus dijawab pasien peserta. Pasien melakukan skrining melalui link skrining BPJS dengan cara menjawab pertanyaan yang telah disediakan, atau dengan cara pihak faskes yang mewawancarai pasien, dan memasukkan ke dalam link BPJS tersebut.

"Intinya, pertanyaan skrining BPJS Kesehatan terdapat beberapa pertanyaan yang mengarah kepada apakah pasien ada potensi terdiagnosa diabetes, hipertensi, jantung," katanya.

Tak hanya itu, untuk menjaring apakah ada potensi pasien mengarah ke penyakit diabetes, hipertensi, jantung, asam urat, dan kolesterol semua bisa diliat dari skrining itu.

Jika pasien resikonya ringan, pasien tidak perlu diskrining lanjutan dan pemeriksaan, tetapi hanya cukup diberikan edukasi tentang pola hidup.

Sementara Direktur Operasional PT. Bhaksena yang membawahi jaringan klinik, termasuk Klinik Anugerah, Henny Hendrani mengatakan capaian tersebut merupakan kerja keras seluruh tim Klinik Anugerah Denpasar.

Dengan skrining riwayat kesehatan pasien bisa dipetakan mana peserta yang beresiko memiliki penyakit yang cenderung menjadi penyakit kronis yang tentunya akan menurunkan kualitas pasien.

"Skrining ini, selain kualitas hidup para pasien yang bisa dimonitor juga edukasi kepada pasien," kata dr. Heny.

Sementara itu, prestasi yang diraih Klinik Anugerah Denpasar diharapkan bisa memicu klinik lain yang berada di bawah PT. Bhaksena meningkatkan penerapan skrining kesehatan.

Sebelumnya, pada tahun 2023 Klinik Anugerah Denpasar dalam kategori ini mendapatkan juara 2. Tahun 2020 Klinik Anugerah juga mendapat penghargaan dari Wali Kota Denpasar, sebagai klinik pratama berprestasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya