Masuk Musim Hujan, Wilayah Garut 'Dihantui' Bencana

Musim hujan yang terjadi dalam dua hari terakhir, mulai menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Garut, Jawa Barat, seiring datangnya musibah bencana alam terutama banjir dan pergeseran tanah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 13 Sep 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 08:00 WIB
Hantaman material longsor menyebabkan Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang 20 meter dengan tinggi 2 meter di Kampung Cigadog, Desa Padamukti. Camat Pasirwangi ambruk. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Hantaman material longsor menyebabkan Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang 20 meter dengan tinggi 2 meter di Kampung Cigadog, Desa Padamukti. Camat Pasirwangi ambruk. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Musim hujan yang terjadi dalam dua hari terakhir, mulai menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Garut, Jawa Barat, seiring datangnya musibah bencana alam.

Tercatat, empat musibah bencana alam terutama longsor dan pergeseran tanah di empat kecamatan menimpa masyarakat, setelah hujan deras yang turun sejak Selasa petang.

Pertama, musibah longsor memutuskan akses jalur transportasi Peundeuy-Cibalong di wilayah Garut Selatan. Akibat musibah itu, akses transportasi terputus, beruntung tidak ada korban jiwa.

Kemudian, hantaman material longsor menyebabkan Tembok Panenahan Tanah (TPT) sepanjang 20 meter dengan tinggi 2 meter ambruk di Kampung Cigadog, Desa Padamukti, kecamat Pasirwangi. Akibatnya, dua unit rumah milik warga yang berada di dekatnya terancam.

Ketiga, tanah penyangga bantaran sungai sepanjang 40 meter dengan tinggi 10 meter di Kampung Karanganyar, Desa Mekarmulya, Kecamatan Malangbong longsor. Masyarakat membutuhkan bronjong dan material untuk mengindari semakin meluasnya longsoran tanah.

Terakhir, musibah pergeseran tanah terjadi di Kampung Gunung Bubut, Desa Cihaurkuning, serta Kampung Cikaak, Desa Sindangsari, keduanya di Kecamatan Cisompet, menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.

Beruntung dalam musibah itu tidak menimbulkan korban jiwa, warga yang terancam musibah pergeseran tanah langsung evakuasi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar Saefuloh, menyatakan seiring masuknya musim hujan, Pemda Garut mengimbau masyarakat waspada terhadap ancaman datangnya bencana alam terutama longsor.

“Potensi bencana alam meningkat seiring datangnya musim hujan,” ujar dia.

Kabupaten Garut terutama wilayah Garut selatan yang didominasi pegunungan dan perbukitan terjal, memiliki risiko tinggi terhadap ancaman bencana alam terutama longsor dan banjir.

“Hindari berlindung di area yang rentan terjadi longsor,” ujar dia mengingatkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya