Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Kementerian PUPR

Pemkab Banyuwangi meraih penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Banyuwangi masuk dalam tiga besar peraih penghargaan dari 541 kabupaten/kota se Indonesia.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 18 Okt 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2024, 08:00 WIB
Proses penilaian air minum aman dari Kementerian PUPR (Istimewa)
Proses penilaian air minum aman dari Kementerian PUPR (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi berhasil meraih penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Banyuwangi masuk dalam tiga besar peraih penghargaan dari 541 kabupaten/kota se Indonesia. “Alhamdulillah Banyuwangi mendapatkan penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman. Ini memotivasi kami untuk terus menjaga ketersediaan sumber mata air bersih untuk menyediakan air minum yang berkualitas dan aman bagi masyarakat,” kata Pj. Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo, Rabu (16/10/2024).

Penghargaan tersebut diserahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljo kepada Pj. Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo pada Sabtu (15/10/2023) di Yogyakarta. Dikatakan Guntur, Kementerian PUR mengapresiasi Banyuwangi karena dinilai  menunjukkan komitmen dan prestasi dalam pencapaian Akses Air Minum Aman sesuai prinsip 3K (Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas).

Guntur mengatakan, Pemkab Banyuwangi selama ini telah melakukan berbagai upaya menyediakan akses air bersih untuk konsumsi bagi masyarakat berkolaborasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM). Pemkab Banyuwangi menurutnya, telah menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menyediakan Air Minum Aman bagi warganya. Salah satunya dengan membangun ribuan sambungan rumah (SR) air bersih. Selama 2024, Banyuwangi telah memasang 1.027 sambungan rumah air bersih gratis kepada warga di 10 desa. “SR air bersih ini bertujuan agar masyarakat mudah mendapatkan layanan air minum serta sanitasi yang baik melalui sambungan-sambungan rumah,” kata Guntur.

Selain itu Pemkab juga melakukan upaya merawat sumber mata air. Banyuwangi memiliki 348 sumber mata air yang tersebar di berbagai wilayah. Sumber mata air tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih konsumsi penduduk Banyuwangi yang diperkirakan mencapai 257 juta liter air per hari. Bahkan kegiatan ini juga dijadikan Festival bertajuk Festival Mentari (Menjaga Mata Air) yang digelar setiap tahun. "Merawat sumber mata air menjadi keharusan agar keberlangsungannya terus terjaga. kami juga melibatkan masyarakat pada upaya ini,” ujar Guntur.

Penilaian Kementerian PUPR

Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi Abdurrahman mengatakan bila penilaian Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dilakukan melalui penilaian administrasi dan penilaian lapangan. Penilaian lapangan dilaksanakan oleh tim penilai dari Kementrian PUPR langsung di Banyuwangi. “Penilaian kualitas air dilaksanakan di Sumber Mata Air Gedor di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro,, tim juga mengecek langsung reservoar di Kalipuro untuk melihat kondisi installasi air" kata Abdurrahman.

Selain itu, lanjut Abdurrahman, penilaian juga dilakukan oleh tim PUPR dengan mendatangi sejumlah warga pengguna air bersih. Yakni warga pengakses air yang lokasinya tertinggi, terdekat dan terjauh dari installasi air bersih. "Penilaian dilakukan dengan wawancara pada warga tentang kualitas air yang dikonsumsinya, kontinuitas aliran air dan tekanan air yang mengalir ke rumah," pungkas Abdurrahman.

Infografis Manfaat Mandi Air Dingin dan Panas
Infografis Manfaat Mandi Air Dingin dan Panas. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya