Kapolda Lampung Tambah Kurikulum Bintara Polri, Gandeng Unila untuk Pendidikan Budaya dan Pertanian

Inovasi ini dilakukan dengan menggandeng Universitas Lampung (Unila), yang memungkinkan para calon Bintara untuk mempelajari antropologi budaya, kesukubangsaan, dan dasar-dasar pertanian.

oleh Ardi Munthe diperbarui 01 Nov 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2024, 22:00 WIB
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika. Foto : (Liputan6.com/Ardi).
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika. Foto : (Liputan6.com/Ardi).

Liputan6.com, Lampung - Menindaklanjuti arahan Kapolri dan mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, memperkenalkan kurikulum baru bagi calon Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung

Inovasi ini dilakukan dengan menggandeng Universitas Lampung (Unila), yang memungkinkan para calon Bintara untuk mempelajari antropologi budaya, kesukubangsaan, dan dasar-dasar pertanian.

Langkah ini diharapkan dapat memperkaya wawasan calon anggota Polri terkait keberagaman budaya serta memberikan pengetahuan aplikatif di bidang pertanian, sesuai konsep kearifan lokal.

“Kami ingin calon Bintara memahami masyarakat dari aspek budaya dan kehidupan sehari-hari, bukan hanya hukum dan keamanan, termasuk pengetahuan pertanian. Ini adalah bagian dari upaya membentuk Polri yang dekat dengan masyarakat,” ujar Helmy Santika, Rabu (30/10/2024).

Pendidikan calon Bintara Polri di SPN Polda Lampung akan berakhir pada Desember 2024, menyisakan waktu dua bulan untuk kurikulum tambahan ini.

Helmy menugaskan Kepala SPN dan Karo SDM Polda Lampung untuk merancang program dengan pendekatan sederhana dan aplikatif, sehingga mudah diterapkan di lapangan.

"Kerja sama dengan Unila memungkinkan materi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Lampung, khususnya sosial-budaya dan pertanian. Bekal ini diharapkan mendorong Polri aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama di pedesaan,” tambah Helmy.

Pengetahuan pertanian dasar ini ditargetkan membantu calon Bintara memahami kondisi masyarakat yang masih mengandalkan sektor pertanian, khususnya di pedesaan.

Dengan bekal pemahaman budaya lokal dan pertanian, Polri diharapkan berperan sebagai agen perubahan dan pemberdaya masyarakat.

"Masyarakat butuh polisi yang tidak hanya hadir saat ada masalah, tetapi juga memahami budaya dan keseharian mereka. Ini adalah semangat yang kami bangun bersama Unila,” ungkapnya.

Melalui pendidikan ini, calon Bintara akan lebih siap menghadapi tantangan sosial di lapangan dan dapat membangun hubungan harmonis dengan masyarakat.

Program ini merupakan langkah nyata mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo, yang mencakup penguatan sistem keamanan, kemandirian pangan, energi, hingga ekonomi hijau. Selain itu, Asta Cita mendorong kehidupan harmonis dengan lingkungan, budaya, dan toleransi antarumat beragama.

"Diharapkan, para Bintara yang lulus nanti dapat menjadi pionir dalam pemanfaatan lahan produktif untuk membantu ketahanan pangan bersama masyarakat,” tutupnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya