IHSG Menghijau, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan sehingga saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua jadi pilihan.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Sep 2014, 07:20 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2014, 07:20 WIB
IHSG
IHSG (ANTARA Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat secara teknikal pada perdagangan saham Selasa (30/9/2014). Pelaku pasar juga mengantisipasi rilis data inflasi dan kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menuturkan, gerak IHSG sideway dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 5.000-5.250 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

"IHSG dekat support 5.000 sehingga ada kecenderungan menguat. Pelaku pasar mengantisipasi pengumuman kabinet Jokowi," ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, laju IHSG akan didominasi dari sentimen domestik ketimbang bursa regional. Tak hanya antisipasi inflasi dan pengumuman kabinet Jokowi, Kiswoyo menuturkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga jadi fokus perhatian pelaku pasar.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, kekuatan IHSG naik mulai membesar apalagi setelah mengalami tekanan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.050-5.178.

Ia menyarankan, bagi investor jangka pendek untuk meningkatkan kewaspadaan, sedangkan bagi investor jangka panjang perlu melakukan akumulasi pembelian saat terjadi koreksi.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, pelaku pasar mulai kembali bergairah untuk bertransaksi di pasar modal. Pelaku pasar mulai melakukan pembelian saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua terutama menjelang window dressing.

"IHSG akan berada di level support 5.100-5.065 dan resistance 5.156-5.195-5.251-5.285," kata Yuganur.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih empat saham untuk jadi pertimbangan pelaku pasar antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sedangkan Kiswoyo merekomendasikan beli saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

William memilih saham perbankan untuk jadi perhatian pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Astra International Tbk (ASII) untuk jadi pertimbangan investor. Menurut Yuganur, koreksi saham ASII terlalu berlebihan sehingga akan mengundang minat bargain hunter untuk membeli. Hal ini memicu oversold relief reli dari zona jenuh jual dalam harian.

Ia merekomendasikan masuk saham ASII di level pertama Rp 7.025, level kedua Rp 6.975, dan cut loss point Rp 6.925.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 7.325," ujar Yuganur. (Ahm/)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya