Kebijakan Bank Sentral China Picu IHSG Menguat 29 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 29,71 poin ke level 5.141,76 pada perdagangan saham di awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Nov 2014, 16:16 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2014, 16:16 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau sepanjang hari ini. Sentimen bank sentral China yang memangkas suku bunga berdampak positif untuk bursa saham.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (24/11/2014), IHSG menguat 29,71 poin (0,58 persen) ke level 5.141,76.  Indeks saham LQ45 menanjak 0,95 persen ke level 886,92. Seluruh indeks saham acuan menghijau pada hari ini.

Sejak awal perdagangan saham, IHSG dibuka naik 21 poin ke level 5.133,94. Pada hari ini, IHSG berada di level tertinggi di kisaran 5.157,08 dan terendah 5.131,22.

Penguatan indeks saham ini ditopang dari 174 saham yang menghijau. Sementara itu, 130 saham melemah. Sedangkan 91 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 247.241 kali dengan volume perdagangan saham 6,47 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5 triliun.

Secara sektoral, seluruh sektor saham menguat pada hari ini. Sektor saham pertambangan naik 1,27 persen. Disusul sektor saham aneka industri menguat 0,96 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,94 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pelaku pasar melakukan aksi jual sebesar Rp 200 miliar.

Di awal pekan ini, saham-saham yang mencatatkan kenaikan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham CPRO mendaki 16,42 persen ke level Rp 78 per saham, saham MNCN menguat 4,45 persen ke level Rp 2.465 per saham, dan saham ADHI melonjak 2,59 persen ke level Rp 2.775 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham yaitu saham BKSL melemah 4,67 persen ke level Rp 102 per saham, saham APOL turun 11,11 persen ke level Rp 56 per saham, dan saham  SIAP tergelincir 2,59 persen ke level Rp 226 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, bank sentral China memangkas suku bunga pinjaman memicu spekulasi ekonomi China bakal terdongkrak. Pelaku pasar menilai, ekonomi China membaik maka mendorong penguatan harga komoditas.

Sementara itu, Satrio menilai, sentimen dalam negeri cenderung minim. Pelaku pasar cenderung merealisasikan keuntungan sehingga penguatan terbatas pada perdagangan saham sore hari.

Bursa saham Asia cenderung menguat pada hari ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,9 persen. Diikuti indeks saham Shanghai menguat 1,9 persen, indeks saham Sydney mendaki 1,1 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,6 persen.

Lalu indeks saham Mumbai naik 0,4 persen, indeks saham Taipei menguat 0,2 persen, dan indeks saham Jepang Nikkei libur untuk memperingati Labour Thanksgiving. (Ahm/)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya