Wijaya Karya Alokasikan PMN untuk Proyek Strategis

PT Wijaya Karya Tbk akan mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur strategis termasuk jalan tol dan pembangkit listrik tenaga uap.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Sep 2015, 19:39 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2015, 19:39 WIB
WIKA
(Foto: Wika.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melanjutkan kembali proses permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun pada 2016. Dana tersebut untuk menunjang agenda prioritas yang terdapat dalam Nawacita pemerintah.

Dalam visi Nawacita pemerintah itu untuk mendorong laju pertumbuhan infrastruktur jalan baru sepanjang 2.000 KM, 10 pelabuhan baru dan merenovasi pelabuhan yang telah eksis, 10 bandara baru dan merenovasi bandara lama, dan membangun sekurang-kurangnya 10 kawasan industri baru beserta perluasan pengembangan hunian.

Ada pun suntikan dana dari PMN itu, nantinya akan digunakan Perseroan pada proyek-proyek infrastruktur strategis terdiri dari:
Pembangunan kawasan industri Kuala Tanjung, jalan tol Soreang-Pasir Koja, jalan tol Manado-Bitung, jalan tol Samarinda-Balikpapan, sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur 5.000 liter per detik, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Suradi menuturkan PT Wijaya Karya Tbk yang optimistis perseroan masuk pada proyek infrastruktur strategis adalah berdasarkan kalkulasi yang sangat terukur. Perseroan sendiri pun telah menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur vital antara lain Bendungan Jatigede, Pelabuhan Teluk Lamong, jalan tol Gempol-Pandaan, PLTU 2 Sulut 2x25 MW, bandar udara internasional Sepinggan Balikpapan, dan I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Double Track Jalur Pantai Utara Jawa, serta proyek strategis lainnya.

Perseroan pun tengah mengerjakan proyek-proyek utama yang menjadi agenda prioritas pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur antara lain proyek bendungan passelorang, Sulawesi Selatan sebesar Rp 463 miliar, proyek New Priok Container Terminal Jakarta Utara sebesar Rp 181,5 miliar, proyek Bendungan Keureto, Nangroe Aceh Darussalam sebesar Rp 403 miliar.

Kemudian ada proyek jalan tol Bogor-Ciawai-Sukabumi Tahap I sebesar Rp 355 miliar, proyek jalan non tol Ciledug sebesar Rp 351 miliar, proyek bendungan Logung Jawa Tengah sebesar Rp 584,9 miliar, proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sebesar Rp 289,39 miliar, proyek double track Jatinegara-Manggarai sebesar Rp 363,26 miliar, proyek jalan tol Solo-Kertosono sebesar Rp 625 miliar.

Selain proyek infrastruktur dengan sumber pendanaan dari APBN dan APBD, perseroan juga mempersiapkan diri pada proyek-proyek di minyak dan gas, bangunan gedung serta PLTU Jawa V dan PLTU Jawa VII yang merupakan bagian dari proyek listrik 35.000 MW.

Selain itu, PT Wijaya Karya Tbk juga berencana melakukan mekanisme penerbitan saham baru atau rights issue sesuai dengan aturan bagi perusahaan terbuka dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Wika akan menggelar rights issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) agar saham pemerintah dan publik tidak terdilusi," kata Suradi. (Yas/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya