Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)Â mampu melaju ke zona hijau mengikuti bursa Asia. Namun ada kemungkinan IHSG akan berbalik arah karena memburuknya data dari China.
Pada pembukaan saham pukul 09.00, IHSG naik 60,10 poin atau 1,35 persen ke level 4.544,04. Indeks saham LQ45 juga ikut naik 1,80 persen ke level 777,71. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau pada pagi hari ini.
Ada sebanyak 102 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 30 saham memerah dan 43 saham lainnya diam di tempat.
Pada pagi ini, IHSG sempat di level tertinggi 550,52 dan terendah 4.513,27. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.040 kali dengan volume perdagangan saham 455,45 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 459 miliar.
Secara sektoral, selurh sektor saham menguat. kenaikan tertinggi terjadi pada sektor aneka industri yang naik 3,04 persen dan disusul sektor manufaktur yang menguat 1,64 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing masih mencatatkan aksi belinya di pasar modal Indonesia. Investor asing melakukan aksi beli Rp 22 miliar pada pagi ini. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 24 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham CKRA naik 12,90 persen ke level Rp 82 per saham, saham BWPT mendaki 7,84 persen ke level Rp 289 per saham, dan saham BIPP menguat 7,79 persen ke level Rp 83 per saham.
Sedangkan saham yang tertekan antara lain Saham GMTD turun 9,88 persen ke level Rp 7.750 per saham, saham MBTO susut 9,40 persen ke level Rp 135 per saham, dan saham BUMI melemah 9,33 persen ke level Rp 68 per saham.
Untuk bursa Asia, Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen. Pada perdagangan sehari sebelumnya, bursa Asia terjatuh cukup dalam setelah angka inflasi China turun ditambah dengan kekhawatiran akan penurunan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Pada pembukaan perdagangan, Indeks Nikkei Jepang menguat 0,55 persen, Indeks Topix juga naik 0,67 persen. Indeks Kospi Korea Selatan tumbuh 0,75 persen dan Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,49 persen.
Analis PT BNI Securities, Yasmin Soulisa menjelaskan, Indeks Dow Jones kembali terkoreksi 0,9 persen pada perdagangan hari Rabu kemarin. Investor melakukan aksi jual setelah data-data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang dirilis kurang menggembirakan.
Dari dalam negeri, pergerakan bursa saham hari ini diprediksi akan tertekan oleh data inflasi China yang melemah. Perlambatan ekonomi China yang terjadi bulan kembali menegaskan lesunya pertumbuhan ekonomi global.
"Di tengah koreksi yang terjadi, kami merekomendasikan saham-saham perbankan dan properti yang relatif defensive, antara lain BBCA, PWON, dan KIJA," jelasnya. IHSG hari ini akan terkoreksi dalam rentang harga 4.460 hingga 4.540. (Gdn/Ndw)
Mengikuti Bursa Asia, IHSG Dibuka Naik ke 4.544,04
Pergerakan bursa saham hari ini diprediksi akan tertekan oleh data inflasi China yang melemah.
diperbarui 15 Okt 2015, 09:14 WIBDiterbitkan 15 Okt 2015, 09:14 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KPK Disebut Ada Keraguan Dalam Penetapan Status Tersangka Hasto
7 Resep Kentang Goreng yang Renyah dan Gurih ala Restoran, Anti Melempem
Tips agar Bayi Putih Bersih saat Lahir: Panduan Lengkap untuk Ibu Hamil
Fungsi Tubulus Kontortus Proksimal dan Struktur Ginjal Lainnya
Fungsi Tubulus Seminiferus, Penting dalam Sistem Reproduksi Pria
Kaleidoskop 2024: Harvey Moeis Tersangka, Jessica Wongso Bebas, hingga Prabowo Jadi Presiden
7 Kecelakaan Truk Barang Terjadi Setiap Hari, Apa yang Salah?
Platform Digital dari Telkom Ini Beri Akses Pinjaman Modal untuk UKM, Bukan Sekadar Jualan
Potret 6 Keluarga Artis Beda Agama Rayakan Natal 2024, Rukun dan Saling Menghormati
Performa Manchester City Menurun Drastis, Kinerja Pep Guardiola Makin Dipertanyakan
'Nyenggol' Pengunjung Organ Tunggal, Pria di Lampung Tewas Kena Tikam
Pesawat Azerbaijan Airlines Menuju Rusia Jatuh di Kazakhstan, 32 Penumpang Selamat