IHSG Dibuka Melemah, Ikuti Bursa Asia dan Wall Street

Gerak IHSG yang melemah ini seirama dengan bursa Asia dan bursa Amerika Serikat (AS).

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Mei 2016, 09:17 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 09:17 WIB
20160502-BEI Lakukan Perubahan Fraksi Harga Baru
Pekerja tengah melintas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/5).PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perubahan fraksi harga yang baru yang dimulai Senin, 2 Mei. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Rabu pekan ini. Gerak IHSG ini seirama dengan bursa Asia dan bursa Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (18/5/2016), IHSG melemah 7,26 poin atau 0,15 persen ke level 4.721,89. Indeks saham LQ45 juga turun 0,22 persen ke level 806,68. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks Pefindo25 yang menguat 0,06 persen.

Tekanan kepada IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG turun 7,62 poin atau 0,14 persen ke level 4.721,09. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,27 persen ke level 806,32.

Ada sebanyak 76 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Sedangkan 46 saham menguat dan 58 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.305 kali dengan volume perdagangan 184,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 199 miliar.

Pada Selasa pagi ini, IHSG berada di level tertinggi 4.723,68 dan terendah di 4717,90. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham infrastruktur yang naik 0,25 persen dan pertambangan yang menguat 0,10 persen.

Sektor saham industri dasar turun 0,53 persen, dan membukukan pelemahan terbesar pada Rabu pekan ini. Disusul sektor saham keuangan melemah 0,55 persen dan sektor saham barang konsumsi tertekan 0,38 persen.

Investor asing masih melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 8 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli berish sekitar Rp 8 miliar.

Saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham MLPT naik 17,27 persen ke level Rp 1.290 per saham, saham CNKO mendaki 10,59 persen ke level Rp 94 per saham, dan saham GOLL menguat 5,69 persen ke level Rp 130 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BBYB melemah 7,68 persen ke level Rp 132 per saham, saham RBMS melemah 5,13 persen ke level Rp 74 per saham, dan saham APLI susut 4,29 persen ke level Rp 67 per saham.

Bursa Asia tertekan. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,5 persen di awal perdagangan. Indeks Nikkei Jepang juga melemah 0,5 persen.

Pelemahan bursa Asia tersebut mengikuti penurunan bursa Amerika Serikat (AS). Indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) melemah 180,73 poin atau 1,02 persen ke level 17.529,98. Indeks S&P 500 juga turun 19,45 poin atau 0,94 persen ke level 2.047,21. 

Analis PT BNI Securities Ankga Adiwirasta menjelaskan, pengaruh dari bursa AS dan Asia diprediksi berpengaruh ke indeks IHSG. "IHSG diprediksi bergerak mix dengan kecenderungan menguat, setelah mengalami pelemahan di dua hari sebelumnya," jelas dia.

IHSG berpeluang berada di kisaran 4.770 hingga 4.830 dengan saham-saham rekomendasi antara lain BBRI, INTP, PGAS, BSDE, ADHI dan ELSA. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya