Inflasi Bayangi Laju IHSG, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.346-5.477 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2016, 07:15 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 07:15 WIB
20160627-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pengunjung melintasi layar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/6).Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG melemah 30,52 poin atau 0,63 persen ke level 4.804,04. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Rilis data inflasi akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG masih berkutat dalam fase konsolidasi. Hal itu terlihat IHSG menguat secara teknikal pada perdagangan kemarin usai uji level support.

Ia menuturkan, level support IHSG yang terlihat akan cukup terjaga kuat di kisaran 5.346. Sedangkan potensi resistance IHSG di kisaran 5.477.

"Rilis data ekonomi inflasi turut memberikan pengaruh ke IHSG. Jika masih terkendali tentunya akan memberikan sentimen positif untuk IHSG," ujar William dalam ulasannya, Kamis (1/9/2016).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan level IHSG masih di atas level psikologis 5.300 pada akhir Agustus memberikan konfirmasi kalau IHSG kembali momentum untuk reli di atas level 5.450.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.310-5.270-5.210-5.180 dan resistance psikologis di kisaran 5.410-5.470-5.525," ujar dia.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Timah Tbk (TINS), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Sedangkan William memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Wijaya Karya Beton Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal, pola perbaikan jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai akumulasi untuk melanjutkan kenaikan jangka pendek dan menengah ke Rp 980.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Wijaya Karya Tbk di level pertama Rp 930, level kedua Rp 920, dan cut loss point Rp 905. (Ahm/Ndw)

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya