Investor Jual Saham Bikin IHSG Naik Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 5,73 poin ke level 5.425,33 pada Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Sep 2016, 16:23 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 16:23 WIB
20160627-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pengunjung melintasi layar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/6).Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG melemah 30,52 poin atau 0,63 persen ke level 4.804,04. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Akan tetapi, laju IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (28/9/2016), IHSG naik tipis 5,73 poin atau 0,11 persen ke level 5.425,33. Indeks saham LQ45 melemah 0,08 persen ke level 939,85. Sebagian besar indeks saham menguat.

Ada sebanyak 136 saham melemah sehingga sempat membuat IHSG tertekan. Sedangkan 153 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 110 saham lainnya diam di tempat.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG sempat sentuh di level tertinggi 5.432,98 dan terendah 5.382,23. Pada awal sesi perdagangan IHSG sempat melemah sekitar 28 poin ke level 5.390,76.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 290.784 kali dengan volume perdagangan 12 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,2 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 648,47 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat masih di kisaran Rp 12.945.

Secara sektoral, sebagian sektor saham menguat. Sektor saham barang konsumsi naik 1,67 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1,51 persen dan sektor saham manufaktur menguat 1,4 persen. Sedangkan sektor saham keuangan melemah 1,51 persen, dan membukukan penurunan terbesar.

Saham-saham yang menguat pada perdagangan Rabu pekan ini antara lain saham HEXA naik 24,83 persen ke level Rp 3.620 per saham, saham AGRO menanjak 21,92 persen ke level Rp 356 per saham, dan saham BEKS mendaki 19,23 persen ke level Rp 62 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SONA tergelincir 10 persen ke level Rp 2.520 per saham, sham IGAR susut 9,84 persen ke level Rp 550 per saham, dan saham LPKR melemah 9,55 persen ke level Rp 995 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,20 persen ke level 23.619,65. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,47 persen ke level 2.053,06, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,56 persen ke level 16.424, indeks saham Shanghai merosot 0,34 persen ke level 2.987,86 dan indeks saham Singapura melemah 0,08 persen ke level 2.858,01.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, saat ini tidak terlalu banyak sentimen pengaruhi IHSG. "Kalau dari internal pelaku pasar menantikan realisasi pengampunan pajak atau tax amnesty. Sekarang pekan terakhir untuk periode pertama tax amnesty," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, aksi jual investor asing juga menjadi perhatian pelaku pasar. Akan tetapi, nilai tukar rupiah menguat dan saham kapitalisasi besar akhirnya dorong penguatan IHSG. "Saham HM Sampoerna, Wijaya Karya, BRI naik ditambah Indocement sehinga berikan kontribusi kenaikan IHSG," kata dia. (Ahm/Ndw)

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya