Investor Asing Lepas Saham, IHSG Naik Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 1,85 poin atau 0,03 persen ke level 5.399,67.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Okt 2016, 16:26 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 16:26 WIB
20160627-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pengunjung melintasi layar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/6).Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG melemah 30,52 poin atau 0,63 persen ke level 4.804,04. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan mendatar pada perdagangan Rabu pekan ini. Hal itu seiring aksi jual pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (26/10/2016), IHSG naik tipis 1,85 poin atau 0,03 persen ke level 5.399,67.

Indeks saham LQ45 turun 0,24 persen ke level 922,68. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 1,27 persen ke level 806 dan indeks saham ISSI mendaki 0,12 persen ke level 178.

Ada sebanyak 183 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 140 saham menguat. 85 saham lainnya diam di tempat. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 368.088 kali dengan volume perdagangan 24,6 miliar.

Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 776,11 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.001.

Secara sektoral. sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 2,2 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1,33 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,24 persen. Sedangkan sektor saham konstruksi tergelincir 0,65 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham BUMI naik 34,67 persen ke level Rp 202 per saham, saham BRSM menanjak 27,78 persen ke level Rp 92 per saham, dan saham SMMT naik 26,17 persen ke level Rp 135 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan yaitu saham BAJA melemah 5,79 persen ke level Rp 358 per saham, saham BNII merosot 7.04 persen ke level Rp 370 per saham, dan saham BMAS susut 9,84 persen ke level Rp 330 per saham.

Bursa Asia pun sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,02 persen ke level 23.325. Indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 1,14 persen ke level 2.013,89, indeks saham Shanghai turun 0,50 persen ke level 3.116,31.

Kemudian indeks saham Singapura tergelincir 0,89 persen ke level 2.828,57, indeks saham Taiwan merosot 0,25 persen ke level 9.362. Sedangkan indeks saham Nikkei naik 0,15 persen ke level 17.391,84.

"IHSG masih arah konsolidasi. Aliran dana keluar cukup menekan IHSG," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya.

Ia menambahkan, harga batu bara juga tertekan. Akan tetapi, masih ada saham-saham batu bara yang catatkan penguatan besar. "Ini akhir bulan, dan jelang data ekonomi pada awal bulan jadi IHSG masih konsolidasi," kata dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya