Tuduhan Penyadapan Donald Trump Bikin Wall Street Tergelincir

Presiden Donald Trump menuduh bahwa pendahulunya Barack Obama telah menyadapnya. Ini ikut berdampak ke Wall Street.

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Mar 2017, 05:07 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 05:07 WIB
Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Liputan6.com, New York - Wall Street dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin terpicu kekhawatiran investor akan dampak dari ketegangan geopolitik di Asia dan tuduhan Presiden Donald Trump bahwa pendahulunya Barack Obama telah menyadapnya.

Beberapa investor khawatir bahwa tuduhan itu bisa mengalihkan perhatian Trump dari agenda ekonominya terkait pemotongan pajak dan penyederhanaan peraturan, yang telah membawa Wall Street mencapai rekor sejak pemilu.

Kurangnya rincian proposal dan kemunduran Trump dalam mengisi kabinetnya juga telah membuat investor gelisah di tengah valuasi pasar yang tinggi.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 71,65 poin atau 0,34 persen ke posisi 20.934,06. Sementara indeks S&P 500 turun 11,79 poin atau 0,49 persen menjadi 2.371,33 dan Nasdaq Composite turun 29,37 poin atau 0,50 persen ke level 5.841,39.

Semua 11 sektor besar pada indeks S&P tercatat lebih rendah. Sektor keuangan yang mencapai laju paling tinggi pasca pemilu, membukukan penurunan terbesar.

"Pasar rentan terhadap perubahan jangka pendek dan perilaku yang berubah karena sesuatu yang Trump katakan," kata Andre Bakhos, Managing Director Janlyn Capital di Bernardsville, New Jersey.

Dia menambahkan, kebanyakan investor bereaksi positif terhadap kebijakan Trump selama ini. "Namun, ada peringatan bahwa sesuatu yang dikatakan juga bisa menggagalkan antusiasme itu," tambah dia.

Meningkatnya ketegangan geopolitik di Asia Timur setelah Korea Utara menembakkan empat rudal balistik juga membebani pasar saham global.


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya