Ganti Direksi, Saham Garuda Indonesia Terbang 4 Persen

Sepanjang 2017, saham PT Garuda Indonesia Tbk telah naik 6,51 persen menjadi Rp 360 per saham kemarin.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Apr 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 16:02 WIB
Ilustrasi pergerakan saham
Ilustrasi pergerakan saham

Liputan6.com, Jakarta - Ada perubahan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah memberi sentimen positif untuk saham PT Garuda Indonesia Tbk jelang libur panjang.

Berdasarkan data RTI, Kamis (13/4/2017) pukul 14.30 WIB, saham PT Garuda Indonesia Tbk naik 4,44 persen ke level Rp 376 per saham. Saham PT Garuda Indonesia Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 384 per saham dan terendah Rp 362 per saham.

Total frekuensi perdagangan sekitar 2.163 kali dengan nilai transaksi Rp 17,9 miliar pada Kamis pekan ini. Sepanjang 2017, saham PT Garuda Indonesia Tbk telah naik 6,51 persen ke level Rp 360 per saham pada perdagangan saham kemarin.

Penguatan saham PT Garuda Indonesia Tbk terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. IHSG turun 15,13 poin atau 0,27 persen ke level 5.629.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, PT Garuda Indonesia Tbk telah ganti manajemen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kemarin menjadi sentimen positif. RUPST PT Garuda Indonesia Tbk menyetujui sejumlah pergantian direksi. Salah satunya Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk kini dipegang oleh Pahala Nugraha Mansury dari sebelumnya Arif Wibowo.

Sebelumnya Pahala Mansury menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Mandiri Tbk. Bima melihat sosok Pahala Mansury yang kuat di bidang keuangan dapat mengatasi masalah keuangan PT Garuda Indonesia Tbk.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Garuda Indonesia Tbk alami penurunan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sekitar 89,44 persen menjadi US$ 8,06 juta pada 2016 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 76,48 juta. Pendapatan usaha naik menjadi US$ 3,86 miliar pada 2016 dari periode 2015 sebesar US$ 3,81 miliar. Perseroan kantongi kas US$ 578,70 juta pada 31 Desember 2016.

Bima menilai, penguatan saham PT Garuda Indonesia Tbk hanya jangka pendek. "Ini hanya sesaat (saham PT Garuda Indonesia Tbk)," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya