IHSG Menguat Senada Pergerakan Bursa Asia dan Wall Street

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat, Selasa (20/6/2017).

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 20 Jun 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 09:15 WIB
 IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat, Selasa (20/6/2017). Penguatan IHSG ini senada dengan pergerakan bursa Asia dan Wall Street.

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 14 poin atau 0,25 persen ke level 5.7350,74. Indeks saham LQ45 menguat 0,12 persen ke level 964,99. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.757,14 dan terendah 5.748,35. Ada sebanyak 92 saham menguat dan 29 saham melemah. Sedangkan 69 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.438 kali dengan volume perdagangan 154,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 126,8 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 411 juta. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.285.

Secara sektoral, seluruh sektor saham kompak menguat yang dipimpin penguatan sektor saham tambang sekitar 0,87 persen. Disusul sektor saham konstruksi dengan 0,41 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers, antara lain saham TOPS naik 25 persen ke level Rp 720, kemudian KMTR naik 24,82 persen ke level Rp 855 per saham, dan saham SAFE mendaki 19,35 persen ke level Rp 370 per saham.

Adapun saham-saham top losers antara lain saham FINN turun 5,63 persen ke level Rp 268 per saham, saham BBHI merosot 5,23 persen ke level Rp 290 per saham, dan saham AGRS tergelincir 4,42 persen ke level Rp 344 per saham.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak di support 5.683 dan resistance 5.775.

Sehari sebelumnya, IHSG ditutup pada level 5.741,91 atau menguat sebanyak 18,27 poin. Penguatan indeks saham ditopang oleh sektor infrastruktur dan perdagangan.

Menurut Lanjar, sentimen dalam negeri masih minim. Sehingga, pergerakan IHSG mengikuti perkembangan ekonomi global.

"Minimnya sentimen dalam negeri menjelang libur Lebaran membuat investor condong mengikuti perkembangan ekonomi global yang cenderung sedang berbalik arah," kata dia.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya