Liputan6.com, Jakarta - Transaksi perdagangan saham kembali normal setelah alami gangguan teknis pada penyebaran informasi data feed. Pada pukul 10.02, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bergerak di zona hijau.
Berdasarkan data RTI, pukul 10.02 WIB, IHSGÂ naik tipis 0,46 poin atau 0,01 persen ke level 5.815,25. Indeks saham LQ45 menguat 0,01 persen ke level 977,21. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Baca Juga
Meski transaksi sudah normal tapi pergerakannya lambat. Pada awal perdagangan, hanya 10 saham bergerak naik. 2 saham melemah dan 4 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 81 kali dengan volume perdagangan 833 ribu. Nilai transaksi harian saham Rp 418 juta. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.817,07 dan terendah 5.815,09.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,02 persen. Sektor saham tambang naik 0,23 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Sektor saham perdagangan menguat 0,21 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,76 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham INKP melonjak 25 persen ke level Rp 3.050 per saham, saham GZCO mendaki 9,21 persen ke level Rp 83 per saham, dan saham BRMS 4,55 persen ke level Rp 69 per saham.
Sedangkan saham-saham cetak top losers antara lain saham BULL turun 4,44 persen ke level Rp 129 per saham, saham TAMU merosot 3,07 persen ke level Rp 1.735 per saham, dan saham ARMY melemah 2,22 persen ke level Rp 440 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,95 persen ke level 25.583, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,34 persen ke level 2.387, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,68 persen ke level 20.065.
Selain itu, indeks saham Singapura mendaki 0,48 persen ke level 3.224, indeks saham Taiwan menguat 0,10 persen ke level 10.308, dan indeks saham Shanghai turun 0,31 persen ke level 3.208.
Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Susy Meiliana menuturkan, pihaknya sedang menunggu informasi lanjutan dari BEI. Adanya gangguan ini membuat perusahaan sekuritas kena efeknya. "Pastinya semua sekuritas kena efek," ujar Susy saat dihubungi Liputan6.com.
Sebelumnya perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami gangguan pada awal pekan ini. Perdagangan saham terpantau terhenti.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, hal tersebut karena gangguan teknis.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa, terdapat gangguan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Senin 10 Juli 2017, pukul 08.52 WIB. Kami mendapati bahwa terdapat gangguan teknis pada penyebaran informasi dari Datafeed," kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin pekan ini.
BEI sendiri tengah melakukan upaya perbaikan dan akan memberi informasi lebih lanjut terkait acuan informasi perdagangan. Diperkirakan, sistem akan kembali normal pukul 10.00 WIB.
"Diperkirakan transaksi akan normal kembali pada pukul 10.00 WIB," ujar dia.
Dia mengatakan, BEI akan memberi informasi di situs resmi BEI. Utamanya terkait dengan perubahan jadwal perdagangan.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â