Ketegangan Geopolitik Tekan Bursa Asia

Korea Utara justru seperti menantang untuk meningkatkan kemampuan persenjataan nuklir miliknya sebagai respons sanksi PBB.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Agu 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 08:45 WIB
20150710-Pasar Saham Nikkei-Jepang4
Sejumlah orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks saham di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/ 2015). Harga saham Nikkei mengalami perubahan mengikuti gejolak pasar Tiongkok. (REUTERS/Thomas Peter)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak negatif pada pembukaan perdagangan Rabu ini. Sebagian besar investor melihat bahwa ketegangan geopolitik yang melibatkan Korea Utara memberikan dampak tak baik di kawasan Asia.

Mengutip CNBC, Rabu (9/8/2017), Indeks Nikkei Jepang turun 0,91 persen dan Kospi Korea Selatan melemah 0,66 persen pada awal perdagangan.

Sedangkan Indeks Patokan Australia yaitu S&P/ASX 200 naik 0,16 persen didorong oleh saham-saham sektor keuangan. Pasar saham Singapura tutup karena libur nasional.

Ketegangan geopolitik meningkat usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Korea Utara bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Pyongyang bisa disambut dengan kemarahan.

Sebelumnya, Korea Utara justru seperti menantang untuk meningkatkan kemampuan persenjataan nuklir miliknya sebagai respons sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan (DK) PBB.

"Pemerintah Korut melihat sanksi tersebut sebagai pelanggaran keras terhadap kedaulatan yang disebabkan rencana AS untuk mengisolasi dan Korut," sebut pernyataan resmi Pemerintah Korea Utara.

Pyongyang pun memastikan sanksi tersebut tidak akan ampuh membuat mereka mau bernegosiasi terkait program senjata nuklir.

Pelaku pasar pun menghindari untuk membeli aset-aset yang berisiko tinggi termasuk saham. Investor mulai menyisihkan dana ke instrumen safe haven seperti emas. Maka tak heran harga emas mulai terangkat.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya