Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia merosot sementara dolar tetap bertahan terhadap yen seiring meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.
Melansir laman Reuters, Selasa (26/9/2017), indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen pada awal perdagangan, menyusul kerugian di Wall Street.
Sementara saham Australia naik 0,1 persen, Korea Selatan turun 0,3 persen. Adapun ndeks saham Nikkei Jepang merosot 0,2 persen, tertekan penguatan yen.
Advertisement
Baca Juga
Menteri luar negeri Korea Utara mengatakan, sebuah tweet dari Presiden Donald Trump merupakan sebuah deklarasi perang terhadap negaranya. Pyongyang memiliki hak untuk melakukan penanggulangan, termasuk menembak pembom AS meskipun mereka tidak berada di wilayah udaranya.
"Selain Korea Utara, penguatan yen mempengaruhi saham hari ini. Dan ada juga kinerja Apple yang buruk, setelah laporan tersebut mengatakan kepada pemasok untuk mengurangi pengiriman komponen," kata Norihiro Fujito, Ahli Strategi Investasi Senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.
Adapun saham Apple Inc (AAPL.O) turun 0,9 persen pada hari Senin setelah perusahaan dilaporkan meminta pemasok untuk mengurangi pengiriman suku cadang iPhone X.
Dolar sedikit turun terhadap yen di posisi 111,70. Ini memangkas posisi tertingginya dalam dua bulan pada pekan lalu di level 112,725.
Sementara Euro naik tipis setelah jatuh pada hari Senin menyusul kemenangan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Bursa Asia mengekor Wall Street yang sebelumnya merosot terpicu aksi jual saham teknologi yang membebani Nasdaq. Pernyataan terakhir Korea Utara tentang genderang perang ke Amerika Serikat (AS) turut menambah kehati-hatian di pasar.
Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 53,84 poin atau 0,24 persen menjadi 22.295,75. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 5,56 poin atau 0,22 persen menjadi 2.496,66 dan Nasdaq Composite turun 56,33 poin atau 0,88 persen menjadi 6.370,59.
Pasar bergejolak usai Menteri luar negeri Korea Utara mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah mengumumkan perang terhadap negara tersebut. Korut merasa berhak mempertahankan diri, termasuk menembak pelaku bom AS meskipun mereka tidak berada di wilayah udaranya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â