Sektor Aneka Industri Tahan Pelemahan IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 2,07 poin ke posisi 5.924,12 pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Okt 2017, 16:13 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 16:13 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas jelang akhir pekan ini. Investor asing melakukan aksi jual meski menyusut.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (13/10/2017), IHSG turun tipis 2,07 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.924,12. Indeks saham LQ45 naik 0,05 persen ke posisi 986,88. Sebagian besar indeks saham acuan bervariais.

Ada sebanyak 157 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 168 saham melemah sehingga menekan IHSG. 133 saham lainnya diam di tempat.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.947,86 dan terendah 5.915,13. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 297.349 kali dengan volume perdagangan 8,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual di seluruh pasar Rp 134,91 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.492.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham pertanian melemah 0,66 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor tambang merosot 0,61 persen dan sektor saham infrastruktur turun 0,35 persen.

Sektor saham aneka industri naik 2,96 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur dan industri dasar.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham BRAM naik 25 persen ke posisi Rp 6.000 per saham, saham KIOS melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.700 per saham, dan saham MTWI naik 24,56 persen ke posisi Rp 284 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TALF turun 25 persen ke posisi Rp 300, saham AKSI tergelincir 16,31 persen ke posisi Rp 590 per saham, dan saham ESSA merosot 7,58 persen ke posisi Rp 1.950 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,06 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,96 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,13 persen, indeks saham Singapura menguat 0,54 persen, dan indeks saham Taiwan naik 0,12 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,05 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, IHSG cenderung bervariasi. Reza melihat, ada pelaku pasar kembali memanfaatkan penguatan pada perdagangan saham kemarin untuk masuk ke pasar saham. Akan tetapi, ada juga pelaku pasar merealisasikan keuntungan sehingga berdampak ke IHSG.

Sedangkan dari sentimen eksternal, menurut Reza, bursa saham Amerika Serikat (AS) yang tertekan juga mempengaruhi. Pelaku pasar global mengantisipasi laporan keuangan. Terkait sektor saham aneka industri yang catatkan penguatan terbesar, Reza menuturkan hal itu didorong dari saham-saham lapis kedua.

"Potensi kenaikan IHSG terbatas," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya