IHSG akan Lanjutkan Pelemahan

Kemarin, IHSG turun sebanyak 18,13 poin ke level 5.929,20. IHSG melemah karena sektor aneka industri dan infrastruktur tertekan.

oleh Nurmayanti diperbarui 19 Okt 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2017, 06:30 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali tertekan. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak pada support 5.900 dan resistance 5.935.

Kemarin, IHSG turun sebanyak 18,13 poin ke level 5.929,20. IHSG melemah karena sektor aneka industri dan infrastruktur tertekan.

"Sektor aneka industri kembali menjadi penekan dengan saham ASII kembali melemah diiringi sektor infrastruktur yang dipimpin pelemahan, saham EXCL dan TLKM," kata dia di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Pelemahan tersebut disebabkan oleh aksi jual investor asing yang cukup besar. Investor asing mencatatkan jual bersih sampai Rp 1,16 triliun.

"Aksi jual investor asing pun kian meningkat pada perdagangan terakhir tercatat Rp 1,16 triliun dengan saham TLKM menjadi yang terbesar mengalami aksi jual investor asing hingga Rp 1,02 triliun," jelas dia.

Sementara, laju bursa di Asia relatif mendatar. Indeks Nikkei naik 0,13 persen, Hangseng naik 0,05 persen, dan Kospi turun 0,06 persen.

"Presiden China Xi Jinping memperingatkan tantangan berat pada struktural selama lima tahun ke depan guna menuju kekuatan ekonomi global terbaik di tahun 2050," ujar dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya