Aksi Jual Investor Bikin IHSG Turun ke 6.042,46

Total frekuensi perdagangan saham 319.491 kali dengan volume perdagangan 8,2 miliar saham.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Nov 2017, 16:15 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 16:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada perdagangan Rabu ini dan akhirnya harus berakhir melemah. Investor masih melakukan aksi jual.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (9/11/2017), IHSG turun 6,92 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.042,46. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,37 persen ke posisi 1.004,69. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada 169 saham melemah sehingga menekan IHSG, sedangkan 155 saham menguat dan 126 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan Rabu, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.071,54 dan terendah 6.039,86. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham 319.491 kali dengan volume perdagangan 8,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 290 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.511.

Secara sektoral, sebagian besar sektor melemah. Hanya ada tiga sektor saham yang menguat, yaitu perkebunan, infrasturktur dan keuangan.

Sektor saham industri dasar turun 1,29 persen, dan mencatat penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur susut 0,75 persen. Untuk sektor saham barang konsumsi melemah 0,67 persen.

Saham-saham yang mencatat top gainers antara lain saham SMDM naik 22,69 persen ke posisi Rp 146 per saham, saham GOLD menanjak 21,95 persen ke posisi Rp 500 per saham, dan saham DNAR melonjak 21,43 persen ke posisi Rp 340 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham SQMI susut 11,97 persen ke posisi Rp 412 per saham, saham APII merosot 11,48 persen ke posisi Rp 216 per saham, dan saham WAPO turun 11,11 persen ke posisi Rp 96 per saham.

Sebelumnya, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memang memperkirakan bahwa investor akan melakukan aksi jual pada hari ini setelah beberapa hari sebelumnya telah membukukan rekor tertinggi. "Pelemahan masih menghantui karena aksi jual investor." tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembukaan perdagangan

Pada pembukaan perdagangan tadi pagi, IHSG bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG tersebut mengikuti bursa saham global yang positif.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 6,16 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.055,54. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 13,98 poin ke posisi 6.063. Indeks saham LQ45 menguat 0,19 persen ke posisi 1.010,58. Indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 101 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. 31 saham melemah. 80 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.067,98 dan terendah 6.055,54.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.011 kali dengan volume perdagangan 261,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 195 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 28,55 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.504.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,06 persen dan sektor aneka industri susut 0,34 persen.

Sektor saham pertanian naik 0,63 persen dan catatkan penguatan tertinggi. Disusul sektor saham keuangan menguat 0,55 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,33 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya