IHSG Berpeluang Menghijau, Cermati 7 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di kisarna 5.972-6.123 pada Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Nov 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2017, 07:00 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Aliran dana investor asing diharapkan dapat topang IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG terlihat masih dapat bertahan di atas level support dengan dukungan dari sisi fundamental ekonomi yang stabil.

Selain itu peluang adanya aliran dana investor asing yang masuk masih terlihat cukup besar untuk kembali ke pasar saham Indonesia. William menambahkan, fluktuasi harga komoditas juga mempengaruhi IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.972-6.123 pada Rabu pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Rabu (15/11/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan kembali tertekan dengan pergerakan di 5.970-6.000.

"Pergerakan IHSG secara teknikal sentuh level support 6.000. Indikasi pergerakan cukup negatif," kata dia.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa kemarin, IHSG turun 33,16 poin ke level 5.988,29. Sektor saham barang konsumsi dan keuangan memimpin pelemahan IHSG. Investor asing melakukan aksi jual Rp 721,86 miliar.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).

Sedangkan William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Lengser dari Posisi 6.000

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor tekan IHSG sehingga turun dari posisi 6.000.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 14 November 2017, IHSG melemah 33,16 poin atau 0,55 persen ke posisi 5.988,29. Indeks saham LQ45 susut 0,77 persen ke posisi 993,19. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 212 saham melemah sehingga menekan IHSG. 126 saham lainnya menguat dan 109 saham diam di tempat. Pada Selasa sore, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.039,29 dan terendah 5.988,29. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 341.680 kali dengan volume perdagangan saham 12 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 723,54 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.545.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham perdagangan naik 0,85 persen. Sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,01 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan dan manufaktur.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham BUMI naik 12 persen ke posisi Rp 280 per saham, saham IIKP menguat 11,88 persen ke posisi Rp 226 per saham, dan saham BKSL melonjak 5,84 persen ke posisi Rp 145 per saham.

Sedangkan saham SMRA melemah 7,11 persen ke posisi Rp 915 per saham, saham ARMY turun 5,03 persen ke posisi Rp 189 per saham, dan saham LPKR tergelincir 4,72 persen ke posisi Rp 605 per saham.

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sebagian besar bursa Asia melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,10 persen, indeks saham Korea Selatan melemah 0,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei berada di posisi 22.380, indeks saham Shanghai susut 0,53 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,59 persen, dan indeks saham Taiwan naik 0,03 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya