IHSG Bakal Lanjutkan Tren Pelemahan

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG juga ditutup melemah. IHSG susut 0,15 persen ke level 6.061,37.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Nov 2017, 06:31 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2017, 06:31 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren pelemahan. Sehingga, pada perdagangan saham kali IHSG diproyeksi melemah.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan, IHSG akan berada pada support 6.042 dan resistance 6.074.

"Pergerakan jenuh yang cenderung terkonsolidasi negatif ini masih akan menghantui IHSG dengan rentan 6.042-6.074," kata dia di Jakarta, Kamis (30/11/2017).

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG juga ditutup melemah. IHSG susut 0,15 persen ke level 6.061,37. Padahal, indeks sektor tambang menguat cukup tinggi sebanyak 1,63 persen.

Namun, itu tak cukup menahan pelemahan IHSG yang  terbebani sektor konsumer yang turun 0,83 persen dan keuangan 0,69 persen.

"Optimisme investor terhadap pembentukan holding BUMN yang telah dipastikan menjadi pemicu penguatan mayoritas emiten tambang," ungkap dia.

Sementara, bursa di Asia ditutup variatif. Dia mengatakan, pelaku pasar tengah menyoroti situasi di Korea Utara.

"Investor mempertimbangkan peluncuran rudal terbaru dari Korea Utara," tambahnya.

Lanjar merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Timah Tbk (TINS).

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya