Usai Tembus Rekor, IHSG Berpeluang Tertekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal tertekan pada perdagangan saham Selasa pekan ini usai cetak rekor baru.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Des 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 19 Des 2017, 06:30 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada perdagangan Selasa pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 6.090 dan resistance 6.150.

IHSG ditutup positif pada perdagangan saham awal pekan dengan menguat 14,54 poin ke level 6.133,96. IHSG pun kembali menembus rekor.

"Penguatan terjadi di akhir sesi perdagangan dengan naiknya saham produsen rokok yang memiliki bobot besar seperti GGRM dan HSMP menguat menjelang akhir sesi perdagangan," kata dia di Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Penguatan tersebut, lanjut Lanjar, imbas dari proyeksi ekonomi tahun depan yang lebih baik. Kondisi itu seiring dengan pulihnya perdagangan global.

"Optimisme tumbuh di akhir sesi setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat outlook yang cukup baik pada tahun 2018 seiring pulihnya perdagangan global dengan estimasi pertumbuhan GDP 5,3 persen," ujar dia.

Sementara, sektor aneka industri tertekan. Hal tersebut disebabkan oleh data penjualan mobil yang kurang baik.

Lebih lanjut, investor asing masih mencatatkan jual bersih saham dengan nilai Rp 210,39 miliar sehingga bayangi IHSG. "Investor asing tercatat net sell Rp 210,39 miliar dengan saham ASII terjual investor asing sebanyak Rp 104,19 miliar," ujar dia.

Pilihan saham Lanjar antara lain, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Perdagangan Kemarin, IHSG Cetak Rekor Baru di 6.133

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan mencetak rekor terbaru, usai berada di zona merah sejak awal pembukaan.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin 18 Desember 2017, IHSG menguat 14,54 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.133,96. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,54 persen ke posisi 1.030,10. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 142 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 196 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sementara 109 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.133 dan terendah 6.080,15. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 275.166 kali dengan volume perdagangan saham 12,8 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 213,2 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.580.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham aneka konsumer naik 11,40 persen, dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menguat 0,58 persen. Disusul sektor saham keuangan naik 0,31 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham JMAS naik 70 persen ke posisi Rp 238 per saham, saham DWGL melonjak 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham, dan saham MABA mendaki 24,86 persen ke posisi Rp 1105 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HOTL merosot 17,31 persen ke posisi Rp 86, saham PEGE turun 16,13 persen ke posisi Rp 260, dan saham MDLN turun 15,68 persen ke posisi Rp 312 per saham.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya